Network
KEPRI POST - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sudah sejak awal sudah mengkhawatirkan harga transportasi online yang tinggi di masyarakat.
Menurut Ketua Bidang Pengaduan YLKI Aji Warsito, pihaknya sudah melakukan kajian terkait hal tersebut, termasuk layanan pesan antar makanan di dalamnya.
"Dua tahun lalu terkait mahal transportasi online kita sudah duga jadi predator price. Konsumen ga punya pilihan, kita sudah ingatkan dan sekarang itu terjadi," kata Aji, dikutip kepripost.com dari berita Pikiran-Rakyat berjudul 'YLKI Respons Keluhan Mahalnya Order Makan di GoFood dan GrabFood: Merugikan Konsumen!', Senin 4 Juli 2022.
Hal tersebut disampaikan Aji menanggapi layanan pesan antar makanan secara online seperti GoFood dan GrabFood yang belakangan ramai diperbincangkan. Layanan pesan antar makanan secara online ini dikeluhkan penggunanya lantaran semakin mahal.
Baca Juga: Tiba di Batam 393 Kambing Asal Lampung Tengah Mati, 63 Dipotong Paksa
Tingginya platform fee atau biaya aplikasi ditambah biaya pengantaran membuat harga layanan di kedua startup itu menjadi mahal.
Namun sejauh ini, Aji mengaku belum menerima pengaduan terkait tingginya harga layanan pesan antar makanan di Gofood dan Grabfood tersebut. Ia menyadari bahwa kondisi itu memang jelas merugikan masyarakat.
"Terkait dengan mahalnya tarif kedua usaha ini di YLKI bukan belum terima pengaduan. Mungkin ada beberapa pengaduan, tapi konsumen belum mengadukan keberatan kenaikan tarif dari kedua (layanan) ini," katanya.
Baca Juga: Reuni Bersama Mikel Arteta, Gabriel Jesus Resmi Bergabung dengan Arsenal
