Kue Keranjang, Kuliner Bersejarah Khas Imlek yang Tak Terlupakan

- 18 Januari 2023, 19:44 WIB
Kue Keranjang, kuliner bersejarah dan khas yang selalu hadir di setiap Tahun Baru Imlek, termasuk tahun ini.
Kue Keranjang, kuliner bersejarah dan khas yang selalu hadir di setiap Tahun Baru Imlek, termasuk tahun ini. /Twitter.com/TETO_Jakarta/

KEPRI POST - Dengan bergantinya tahun dan masuknya bulan Januari 2023, menandakan tahun baru Imlek akan segera tiba. Perayaan Imlek tahun ini memasuki Tahun Kelinci Air sesuai dengan sistem penanggalan Cina. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kuliner khas Imlek seperti kue keranjang pasti telah mulai dipasarkan di toko-toko baik di pasar maupun swalayan.

Kue keranjang memiliki beberapa nama, antara lain Nian Gao, dodol China dan juga kue manis, karena rasanya yang manis. Belum diketahui bagaimana cara kue ini bisa sampai ke Indonesia, namun diyakini bahwa para rakyat Tiongkok yang berdagang ke tanah air adalah penyebab kue ini sampai ke Indonesia.

Kue keranjang memiliki bentuk bundar menyerupai keranjang. Memiliki rasa dominan manis hasil perpaduan dari tepung ketan dan gula. Namun dengan berkembangnya tren kuliner, kini kue keranjang hadir dalam berbagai warna dan rasa.

Baca Juga: 7 Tradisi Imlek di Batam dan Kepri yang Penuh Arti

Proses pembuatan kue yang terlihat seperti dodol ini terbilang mudah. Adonan campuran gula dan tepung ketan diaduk hingga mengental lalu di kukus. Saat mengukus digunakan keranjang, karena penggunaan keranjang inilah kue ini memiliki bentuk seperti keranjang.

Tak hanya rasanya, kue keranjang juga mengandung perlambangan hidup yang dalam bagi warga Tionghoa. Bentuk bundar dari kue keranjang adalah perlambangan kerukunan, tekstur yang lengket melambangkan keharmonisan dalam keluarga, hingga rasanya yang manis memiliki makna agar orang yang memakannya selalu berkata yang manis dan tidak berkata buruk.

Selain perlambangan di atas, warga Tionghoa juga meyakini bahwa dalam penyajian kue ini sebaiknya tidak dalam empat. Bagi warga Tionghoa, empat memiliki arti shi, yang sama artinya dengan kata kematian. Mereka menyarankan menyajikannya dalam jumlah ganjil.

Dalam penyajiannya kuliner dengan bentuk keranjang ini bisa dikonsumsi langsung, namun beberapa masyarakat Tionghoa ada yang menyajikannya dengan menggorengnya dan diolesi telur.

Tidak hanya bagi yang merayakan Imlek, kue keranjang juga dapat dikonsumsi untuk warga Muslim, karena bahannya yang halal. Jadi bagaimana? Apakah anda sudah membeli kue keranjang untuk dikonsumsi di rumah?***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x