Takut Dipaksa Perang ke Ukraina, Pria di Rusia Pilih Minggat dari negaranya

- 28 September 2022, 10:21 WIB
TAMPAK ratusan pria warga Rusia meninggalkan negaranya karena takut diperintahkan berangkat perang ke Ukraina.
TAMPAK ratusan pria warga Rusia meninggalkan negaranya karena takut diperintahkan berangkat perang ke Ukraina. /AFP/F. AFP

KEPRI POST - Seruan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan kaum pria di Rusia untuk berangkat perang ke Ukraina, membuat penduduk pria di negara itu ramai-ramai minggat melarikan diri ke luar negeri.

"Panik. Semua orang yang saya kenal panik. Kami melarikan diri dari rezim yang membunuh orang-orang," ujar David, salah seorang warga Rusia yang hengkang ke Georgia.

Georgia merupakan negara pro-Barat yang mengizinkan penduduk Rusia masuk tanpa visa. Sebagian lain warga Rusia memilih menyeberang ke Kazakhstan dan Mongolia. Di tiga negara tersebut, jumlah imigran Rusia yang masuk sudah mencapai puluhan ribu.

Warga yang kaya memesan jet pribadi untuk membawa mereka ke Armenia, Turki, dan Azerbaijan. Tiga negara itu juga memberlakukan bebas visa untuk penduduk Rusia. Permintaan ke negara bebas visa yang mau menerima penduduk Rusia naik sekitar 50 persen.

Harga satu kursi jet pribadi untuk sekali perjalanan mencapai GBP 20 ribu–25 ribu (Rp 326,2 juta–407,7 juta). Sementara itu, jika menyewa satu pesawat pribadi dengan 8 kursi, harganya berkisar GBP 80 ribu–140 ribu (Rp 1,3 miliar–2,28 miliar).

Tarif itu jauh di atas harga normal. Meski begitu, tidak ada yang membatalkan pembelian. Mereka ingin segera pergi untuk menghindari ambisi Putin.

"Situasinya benar-benar gila saat ini. Kami biasanya dapat 50 permintaan per hari, sekarang sekitar 5 ribu,’’ ucap Yevgeny Bikov, direktur perusahaan penyewaan jet Your Charter, seperti dikutip The Guardian.

Kepanikan kian terasa setelah ada rumor bahwa pemerintah berencana menutup perbatasan bagi lelaki yang usianya masuk kategori tentara cadangan. Sangat mungkin penutupan itu dilakukan pekan ini.

Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, pemerintah Rusia belum berencana menutup perbatasan. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x