Network
KEPRI POST – Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa tidak akan menghentikan ekspor kelapa sawit ke Eropa. Hal ini dilakukan sebagai respon atas kebijakan larangan untuk penjualan produk yang merusak hutan, salah satunya adalah kelapa sawit.
"Pertemuan ini sepakat untuk melakukan misi bersama-sama ke Uni Eropa untuk mengomunikasikan dan untuk mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan dari peraturan tersebut ke sektor kelapa sawit," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Misi itu, lanjut Airlangga, untuk melakukan pendekatan dengan pihak yang berkepentingan, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang beranggotakan Indonesia. Malaysia juga akan turut serta melobi Uni Eropa untuk mencapai hasil-hasil yang menguntungkan untuk negara produsen dan konsumen.
"Kami juga sepakat bahwa setelah misi bersama ke Uni Eropa, kami juga akan melakukan kunjungan ke India,” ujarnya.
Baca Juga: 1 WNI Selamat, 9 Orang Hilang dalam Insiden Kapal Terbalik di Pantai Korea
Airlangga kembali melanjutkan, misi ke India ini dilakukan untuk membuka beberapa peluang yang potensial di negara tersebut.
"Kunjungan juga bertujuan untuk mempromosikan karena India juga telah menerima pengakuan terhadap ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan MSPO (Malaysian Sustainable Palm Oil) dengan berinisiatif bersama Indian Palm Oil Sustainable Framework,” ujarnya.
Adapun pembahasan tersebut dilakukan Airlangga melalui pertemuan bersama Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Perladangan dan Komoditas Malaysia Dato’ Sri Haji Fadillah bin Yusof.***
