KEPRI POST - Jabatan Walikota Batam Muhammad Rudi tinggal satu tahun yakni sampai 2024, dan pembangunan Light Rail Transit (LRT) hanya popularitas saja.
Pasalnya, pembangunan LRT akan terealisasi pada 2024, karena pihak investor yang digadang-gadang membangun LRT yakni Singapura dan Malaysia tidak dalam kepemimpinan Muhammad Rudi lagi.
Dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang), Walikota Batam yang juga Kepala BP Batam Muhammad Rudi terus 'menjual' wacana LRT kepada masyarakat.
Baca Juga: BP Batam Tak Berani Tertibkan Utilitas yang Terdampak Pelebaran Jalan
Rudi beralasan, LRT adalah sebuah bentuk dari kemajuan suatu daerah, dan Batam wajib mengunakan LRT tersebut.
"Kita lihat kota yang maju, pasti memiliki LRT," ujar Rudi.
Rudi menjelaskan, bulan lalu, ia sudah bertemu dengan dua investor asal Singapura dan Malaysia, untuk membahas pembangunan LRT.
"Tapi untuk PT yang akan membangun LRT belum bisa dipublikasi, karena masih dalam pembahasan," alasannya.