Network
KEPRI POST - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe. IDI menyatakan kesanggupannya membantu KPK.
Ketua Umum IDI dr Adib Khumaidi SpOT menolak menyatakan apakah organisasinya sudah atau belum menerima surat permintaan dari KPK. ”Prinsipnya, IDI akan membantu pemerintah,” kata Adib.
Pihak IDI juga enggan berkomentar tentang pemeriksaan apa yang diberikan jika surat permintaan dari KPK tersebut sudah diberikan.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan sudah memerintahkan penyidik berkoordinasi dengan IDI.
Organisasi profesi dokter itu diminta untuk memeriksa Lukas agar KPK mendapatkan second opinion. Jika Lukas tidak bisa datang ke Jakarta, pemeriksaan bisa dilakukan di Jayapura, Papua.
Kuasa hukumnya juga menyampaikan bahwa Lukas harus dibawa ke Singapura untuk pemeriksaan kesehatan. Menurut Marwata, pemeriksaan bersama IDI diharapkan dapat mengetahui urgensi Lukas harus diterbangkan ke luar negeri.
Lukas Enembe sendiri menjadi tersangka dalam dugaan kasus korupsi penerimaan gratifikasi Rp 1 miliar. Melalui kuasa hukumnya, Roy Rening, menegaskan bahwa kesehatan kliennya itu menurun dan kakinya bengkak. Itulah yang membuatnya tidak bisa datang ke Jakarta Senin (26/9) lalu memenuhi panggilan KPK. ***
