KEPRI POST - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menjanjikan kenaikan insentif guru, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), hingga kepala sekolah. Janji itu ia sampaikan saat meresmikan bangunan DAK 2 lantai dengan 6 ruang kelas baru SMAN 8 Batam di Bengkong Sadai, Rabu 25 Januari 2023.
Menurut Gubernur Kepri, kenaikan insentif merupakan bagian dari peningkatan kesejahteraan para guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa.
Ia mengatakan bahwa cara guru dalam mendidik siswa sangat berpengaruh bagi kemajuan pendidikan. Jika para guru terpenuhi kesejahteraannya, maka mereka bisa lebih maksimal dalam mengajar dan mentransfer ilmunya.
Selain kenaikan insentif bagi guru, Gubernur Kepri juga menjanjikan penambahan tunjangan khusus buat kepala sekolah, karena memiliki tanggung jawab yang tidak mudah.
Baca Juga: Profil Azhari David Yolanda, Anggota DPRD Batam Termuda dari NasDem
"Maju tidaknya pendidikan di setiap sekolah bergantung sekali dengan kepemimpinan kepala sekolah, jika kepala sekolahnya cakap, maka kemajuan sekolah akan terlihat," katanya.
Kehadiran Gubernur Kepri di SMAN 8 Batam mendapat sambutan meriah dari para siswa, mulai dari atraksi silat dan penampilan kompang, yel-yel dan nyanyian, tari persembahan, hingga tarian tor-tor.
Turut mendampingi Gubernur Kepri di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Kepri Andi Agung, Wakil Ketua I DPRD Kepri Rizki Faisal, dan beberapa staf Pemprov Kepri.
Baca Juga: PPS di Pemilu 2024 Mulai Bekerja, Ini Tugas, Wewenang, Kewajiban, dan Honornya
Kepala SMAN 8 Batam, Elmi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemprov dan Dinas Pendidikan Kepri yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan gedung baru sekolah tersebut.
Ia mengatakan bahwa pembangunan gedung baru sekolah yang berasal dari Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Kepri tahun anggaran 2022 ini menjadikan proses belajar mengajar menjadi efektif.
Jumlah siswa di SMAN 8 Batam saat ini mencapai 2.124 orang. Sebelumnya, tidak semua siswa bisa belajar secara tatap muka, karena keterbatasan ruang belajar mengajar.
"Namun dengan adanya penambahan gedung baru 2 lantai dengan 6 ruang kelas baru, saat ini proses belajar mengajar bisa berlangsung secara tatap muka semua," ujarnya.***