KEPRI POST - Legenda tersembunyi di Pulau Bali, pesona Danau Batur dan Gunung Batur menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta field trip dari Global Water Partnership. Salah satunya adalah warga negara asing (WNA) asal Ghana, Afrika bernama Emmanuel Korsah.

Ia merasa takjub saat mengunjungi destanasi wisata di Pulau Bali, karena iklimnya tak jauh berbeda dengan di negaranya. Menurutnya, Bali memiliki banyak tempat menarik dengan keramahan warga dan keunikan budaya yang sulit ditemukan di tempat lain.

Korsah yang bekerja di Ghana Water Ltd itu mengaku sangat tertarik untuk menjelajahi berbagai tempat wisata di Bali.

Baca Juga: Ini 9 Tempat Wisata Terbaik di Bali, Jadi Lokasi Kunjungan Peserta Forum Air Sedunia

"Saya tidak mau hanya tahu jalan dari hotel ke tempat pertemuan saja. Saya membiasakan diri untuk mencari tahu bagaimana tempat tersebut, bagaimana kehidupan masyarakatnya, mengambil beberapa foto, sehingga jadi momen yang tersimpan di memori saya. Very nice," katanya dalam field trip ke Danau Batur dan Gunung Batur pada Sabtu, 25 Mei 2024.

Peserta dari Pacific Community Fiji Dave Hebblethwaite juga takjub dengan pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur yang indah dan alami. Ia tak henti-hentinya mengabadikan Danau Batur melalui kamera smartphone saat berada di Dermaga Kedisan.

"Pemandangan di sini indah sekali, udaranya juga segar," ujarnya.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Kuliner Legendaris di Ibukota Kepri Tanjungpinang, Wajib Anda Coba!

Dave mengaku merasakan koneksi antara Bali dan Fiji, karena sama-sama berada dalam jalur gunung api di kawasan Pasifik.

"Berarti kita berada di jalur gunung api yang sama. Sepertinya kita terkoneksi," kata Dave yang baru pertama kali ke Indonesia.

Legenda Danau Batur dan Gunung Batur, Berawal dari Raksasa yang Tertidur

Danau Batur menyimpan sebuah legenda yang dipercaya masyarakat di daerah Kintamani, Bali, terkait dengan kehidupan seorang raksana bernama Kebo Iwa.

Raksasa bertubuh besar dan memiliki kekuatan yang luar biasa itu dikenal baik hati dan suka membantu orang-orang di sekitarnya.

Penduduk desa sangat menyayangi Kebo Iwa, karena sering membantu warga mengerjakan pekerjaan berat, seperti membangun rumah, menggali sumur, dan lainnya.

Baca Juga: Libur Lebaran di Tanjung Pinang, Jangan Lupa Singgah di Tempat Wisata dan Kuliner Ini

Namun, yang menjadi masalah, Kebo Iwa memiliki nafsu makan yang sangat besar. Untuk memenuhinya, warga harus memberikan makanan dalam jumlah banyak setiap hari, yang akhirnya menjadi beban berat bagi mereka.

Suatu hari, penduduk desa berkumpul untuk mencari solusi melenyapkan Kebo Iwa. Mereka memutuskan untuk menggali lubang besar dan mengisinya dengan makanan untuk Kebo Iwa.

Ketika Kebo Iwa selesai makan dan tertidur, mereka kemudian menguburnya hidup-hidup dalam lubang tersebut. Anehnya, dari tubuh Kebo Iwa yang tertidur dalam tanah, air mengalir dan mengisi lubang hingga menjadi sebuah danau besar yang dikenal sebagai Danau Batur.

Sementara itu Gunung Batur yang berada di dekatnya dianggap sebagai bagian dari tubuh Kebo Iwa yang muncul ke permukaan.

Danau Batur dan Gunung Batur kini menjadi tempat penting secara spiritual dan budaya bagi masyarakat setempat dan destinasi wisata populer di Bali.***