Network
KEPRI POST - Film serial animasi karya mahasiswa Politeknik Negeri Batam berjudul Fiducia mendapat respon positif dari banyak pihak, tak hanya masyarakat di tanah air namun juga warga dunia.
Fiducia merupakan film animasi yang mengampanyekan bahaya narkoba kepada generasi muda. Menggandeng Yayasan Cinderella Indonesia, mahasiswa Politeknik Negeri Batam memproduksi film serial animasi ini yang mendapat dukungan pembiayaan dari Kemendikbudristek.
Kepala Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam, Sudra Irawan menerangkan, film animasi Fiducia merupakan bentuk inovasi dan kepedulian terhadap banyaknya narapidana akibat penyalahgunaan narkoba. Sebagian besar dari mereka adalah kalangan generasi muda.
Baca Juga: Berikan Ikatan Kerja Setelah Lulus, Politeknik Industri Ini Tawarkan Kuliah Gratis
Selain itu, film ini juga sebagai wadah untuk mengenalkan Batik Girl series dengan pemanfaatan teknologi di era digital saat ini.
"Film ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi. Misalnya untuk animation pipeline utama, mulai dari story development, concept art, 3D asset, lighting, rendering and compositing, dikerjakan mahasiswa Animasi Jurusan Teknik Informatika dan mendapat dukungan dari mahasiswa Teknik Multimedia dan Jaringan untuk VFX," katanya.
Selain itu, lanjut Sudra, pengerjaan film Ficusia juga membutuhkan dokumentasi administrasi personalia dan keuangan yang menjadi bagian mahasiswa dari jurusan Manajemen Bisnis.
Pembantu Direktur 1 Bidang Akademik, Ahmad Rian Firdaus, mengaku bangga atas keberhasilan film seri animasi Ficusia sebagai film profesional pertama yang digarap mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
Baca Juga: Lowongan Kerja SMK di Perusahaan Energi Oceaneering Batam untuk Admin
Menurut Ahmad, proses produksi film Ficusia menjadi capaian dari pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, di mana mahasiswa dapat belajar langsung dari produk yang mereka kerjakan.
Ia berharap akan ada lebih banyak lagi kerja sama yang dilakukan Politeknik Batam ke depannya.
"Semoga film animasi ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia," katanya, mengutip laman Kemendikbud pada Senin, 17 Oktober 2022.
