Kecelakaan di Laut Natuna Kepri, 1 Nelayan Belum Ditemukan

1 Agustus 2022, 08:42 WIB
Ilustrasi kecelakaan di Laut Natuna, Provinsi Kepri menyebabkan seorang nelayan jatuh dan belum ditemukan. /Pixabay/MonikaP/

KEPRI POST - Tim SAR dengan mengerahkan tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan nelayan untuk mencari satu nelayan yang belum ditemukan dalam korban kecelakaan di Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Beklabel mengungkapkan bahwa nelayan tersebut jatuh ke laut saat kecelakaan pada Sabtu, 30 Juli 2022 sekitar pukul 18.30 WIB.

"Kecelakaan kapal, satu orang nelayan jatuh ke laut pada posisi 3°53’00.6” N - 107°56’38.3” E di perairan Pulau Selaut Natuna," katanya, dikutip KepriPost.com dari berita Antara, Minggu 31 Juli 2022.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pada Sabtu malam sekitar pukul 21.35 WIB Basarnas mengerahkan 1 tim rescue yang beranggotakan 6 orang bergerak menuju lokasi.

Baca Juga: Hadiri Resepsi Putri Anies, Pesan Ganjar: Tidak Ada Lagi Aku atau Kamu, Tapi Kita

"Korban bernama Junaidi, laki-laki umur 30 tahun merupakan warga Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna," ungkap Mexi.

Ia menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu diketahui di sekitar perairan Karang Tengah, Selaut atau sekitar Pulau Kokop, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat.

"Hingga Minggu sore pencarian dihentikan sementara karena cuaca buruk. Pencarian akan dilanjutkan lagi esok hari, Senin pagi, tadi juga telah dilakukan penyelaman, namun nihil," jelasnya.

Ketua Organisasi Bagan Apung Pulau Sedanau, Wan Mustarhadi (52), mengatakan korban hilang saat berupaya menghindari kecelakaan tabrakan antar bagan.

Baca Juga: Link dan Syarat Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 39

"Pada Sabtu sekira pukul 18.30 WIB, Eko dan Junaidi menarik bagan milik Sumardi dengan pompong (kapal kayu) dari posisi awal untuk mengamankan bagan mereka agar tidak terjadi tabrakan sesama bagan," katanya.

Mustarhadi menjelaskan, saat proses pemindahan tersebut, bagan yang diawaki Eko dan Junaidi mengalami tabrakan dengan bagan milik Santo dikarenakan bagan tersebut tidak memiliki lampu penerangan.

"Karena tidak ada lampu tanda bagan, sehingga Junaidi naik ke Bagan Santo dan berusaha untuk menahan bagan yang tabrakan tersebut," katanya.

Setelah berhasil menghindari tabrakan, lanjut Mustarhadi, Junaidi lalu terjun ke laut untuk mengejar dan naik ke bagan yang diawaki Eko dengan berenang.

"Tapi tidak berhasil sampai ke bagan yang diawaki Eko, Junaidi tidak kelihatan lagi di permukaan laut. Menyadari hal tersebut, Eko lalu menghubungi Sumardi pemilik bagan," ungkapnya.***

Editor: Zaki Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler