Jalan Longsor di Batam Bertambah! Akses ke Tanjungpiayu Laut Mengkhawatirkan

4 Maret 2023, 15:28 WIB
Jalan longsor di Batam bertambah, setelah Bukit Kemuning, kini jalan ke arah Tanjungpiayu Laut yang longsor. /kepripost.com/

KEPRI POST - Jalan longsor di Batam bertambah. Setelah sebelumnya kawasan Bukit Kemuning di Kelurahan Mangsang, kini jalan ke Tanjungpiayu Laut, Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk yang longsor, Sabtu 4 Maret 2023.

Kedua jalan longsor di Kecamatan Seibeduk itu semakin menambah kerusakan infrastruktur di Batam akibat hujan deras, terutama yang terjadi pada Selasa, 28 Februari 2023 malam.

Selain jalan longsor di Bukit Kemuning dan Tanjungpiayu Laut, hujan di Batam juga menyebabkan jalan Trans Barelang di Kecamatan Galang terputus. Banjir dimana-mana dan ratusan warga di berbagai lokasi mengungsi.

"Sekarang jalan ke arah Tanjungpiayu Laut yang longsor, semoga tidak ada korban dan lekas diperbaiki," kata Muladi, warga Tanjungpiayu.

Baca Juga: Hati-Hati! Bukit Kemuning Terancam Longsor dan Batam Banjir Lagi

Jalan longsor ini berada di sisi kanan arah menuju Tanjungpiayu Laut. Aspal jalan terlihat ambles, hingga sarana pembatas jalan bergeser dan ambrol.

Kondisi tersebut sangat membahayakan bagi pengendara, terutama yang dari arah Tanjungpiayu Laut. Jika tidak hati-hati, kendaraan bisa terguling ke dasar jurang.

Tidak hanya longsor, banjir juga masih berpotensi terjadi jika hujan deras kembali mengguyur Batam. Salah satu kawasan yang rawan banjir adalah jalan ke arah Kampung Bagan dan perumahan di sekitarnya, seperti Cipta Piayu Village dan Ricci.

Hari sebelumnya, Jumat, 3 Maret 2023, kawasan ini masih diterjang banjir akibat luapan air dari hujan deras yang mengguyur pada pagi dan siang hari. Tidak ada drainase yang memadai di jalan arah Kampung Bagan ini, ditambah lagi adanya luapan air dari Dam Duriangkang.

Baca Juga: Pemko Batam Turunkan Alat Berat Tangani Longsor di Bukit Kemuning

Akibat banjir, baik dari atau menuju Kampung Bagan. Sejumlah karyawan yang akan berangkat kerja di perusahaan yang ada di kawasan industri Batamindo, Mukakuning ataupun Panbil menjadi terhambat.

Begitu juga dengan ratusan karyawan yang akan menuju atau pulang dari perusahaan yang ada di kawasan industri Kabil, Nongsa, yang setiap hari melalui jalan Kampung Bagan juga terjebak macet.

"Arus air lumayan deras, jika tidak hati-hati, bisa jatuh," kata Rustam, warga Tanjungpiayu.

Drainase tak memadai

Baca Juga: Jalan Trans Barelang Putus dan Sejumlah Wilayah Banjir Akibat Hujan Deras di Batam

Ketidaktersediaan parit atau irigasi yang memadai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir dan luapan air di beberapa tempat. Kondisi ini diperparah dengan pembangunan kawasan pemukiman yang marak di beberapa tempat, tanpa memperdulikan dampak lingkungan.

Buruknya drainase dan infrastruktur ini juga menjadi sorotan pengamat Batam, Rikson Pandapotan Tampubolon. Ia mempertanyakan kebijakan pembangunan infrastruktur di Batam selama ini yang menurutnya rentan terhadap banjir.

"Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur jalan raya di Batam, kita perlu memastikan agar pemerintah kita tidak lalai dalam membangun sistem drainase kota yang terbaik," ujar Direktur Eksekutif Batam Labour and Public Policies ini.

Menurut lulusan Program Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah Universitas Sumatera Utara ini, pembangunan infrastruktur jalan yang mulus dan bagus tidak akan ada manfaatnya jika tidak bisa digunakan. Infrastruktur tersebut juga akan cepat rusak jika kerap terendam banjir.

Baca Juga: Solusi Sementara, Jalan Trans Barelang yang Putus akan Ditimbun

"Jangan sedikit-dikit hujan langsung banjir. Untuk apa kita punya jalanan yang lebar, mulus dan bagus kalau tidak bisa dipakai saat hujan. Toh juga akan rusak infrastruktur jalan tersebut direndam banjir," katanya.

Rikson menjelaskan bahwa pembangunan drainase jalan yang memadai sangat penting untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di kota ini. Karena jika drainase tidak memadai, air hujan akan mengalir di jalan dan merusak infrastruktur jalan.

"Banjir di Kota Batam juga dapat mengancam keselamatan warga, menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan membuat motor serta mobil mogok," ungkapnya.

Camat dan Dinas Diminta Rehabilitasi

Baca Juga: Batam Banjir Lagi, Air Meluap Menggenangi Jalan dan Rumah Warga

Para camat dan dinas terkait diminta untuk melakukan rehabilitasi dan tahapan siklus penanggulangan bencana atas terjadinya banjir di sejumlah wilayah Batam. Di antara tahapan itu meliputi pra-bencana, tanggap darurat, dan pascabencana, meliputi rekonstruksi dan rehabilitasi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin meminta setiap Kepala OPD, Camat dan Lurah untuk segera melaporkan langsung kepada Wali Kota Batam situasi terkini di wilayahnya masing-masing.

"Semua Kepala OPD dan Camat diminta untuk melaporkan situasi terkini di wilayah masing-masing langsung ke WhatsApp beliau (Wali Kota Batam)," katanya.

Jefiridin juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan waspada saat keluar rumah. Mengingat hujan lebat diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Termasuk kepada para nelayan, juga harus berhati-hati terhadap kemungkinan cuaca buruk yang bisa terjadi kapan saja," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler