KEPRI POST - Operasional PT Saipem Karimun di Desa Pangke Barat lumpuh akibat aksi demo warga yang terjadi pada Senin, 29 Mei 2023.
Ratusan warga memblokade pintu masuk perusahaan saat menggelar aksi demo di PT Saipem Karimun. Ribuan pekerja yang hendak masuk perusahaan terhalang, sehingga operasional perusahaan terhenti.
Aksi warga yang melumpuhkan operasional PT Saipem Karimun ini dipicu sejumlah persoalan. Di antaranya debu yang sangat mengganggu lingkungan sekitar dan banyaknya warga Pangke yang ingin bekerja di perusahaan asal Italia tersebut.
Baca Juga: Link Lowongan Kerja di MPH Global Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Catat Syaratnya
"Akibat debu, kesehatan penduduk terganggu. Kami juga minta perusahaan mempertahankan pekerjaan kami," kata perwakilan pendemo dalam orasinya.
PT Saipem Indonesia Karimun Yard adalah perusahaan minyak dan gas (migas) yang bergerak di sektor Engineer, Procurement, Construction, Installation (EPCI).
Perusahaan ini merupakan penanaman modal asing (PMA) yang berpusat di Milan, Italia dan tergabung dalam Energy National of Italy (ENI).
Baca Juga: 8 Wisata Pantai di Karimun yang Cantik dan Indah, Ada Pantai Pongkar dan Pantai Telunas
Menurut para pendemo, aksi unjuk rasa ke perusahaan ini terpaksa mereka lakukan karena akumulasi kekecewaan selama ini terhadap manajemen PT Saipem.
Sejumlah pihak ikut turun ke lokasi untuk mencari penyelesaian masalah atas tuntutan yang disampaikan warga. Di antaranya terlihat Kapolres Karimun AKBP Ryky, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun Rufindy Alamsyah, dan sejumlah pihak lainnya.
Para pihak tersebut turut menyaksikan proses pertemuan tertutup antara perwakilan masyarakat Desa Pangke dengan manajemen PT Saipem di dalam lokasi perusahaan.
Belum ada keterangan resmi dari manajemen atas aksi demo yang dilakukan warga Pangke hingga melumpuhkan operasional PT Saipem Karimun tersebut.***