Network
KEPRI POST - Efek gas air mata sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan manusia. Beberapa efek tersebut, dikupas oleh salah satu guru besar fakultas kedokteran Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama.
Kandungan gas air mata dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata, paru-paru, dan saluran napas.
"Gejala akutnya di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, dan sakit tenggorokan," katanya.
Seseorang yang terkena atau menghirup gas air mata, akan langsung merasakan tenggorokan seperti tercekik, batuk, dan sesak napas. Pada kondisi tertentu, dampak gas air mata bisa memicu terjadinya gawat napas (respiratory distress).
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Salah satunya sosiolog Imam B Prasodjo.
Ia juga mempertanyakan penembakan gas air mata yang dilakukan aparat keamanan, yang memicu jatuhnya ratusan korban jiwa.
Menurutnya, saat gas air mata ditembakkan, kelompok rentan yakni anak-anak, lansia, dan kaum perempuan yang berada di dalam tribun, sulit mendapatkan perlindungan.
Dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, dalam fase pra disaster, harus ada persiapan terperinci. Mulai dari tim kesehatan, pemadam kebakaran, termasuk petugas keamanan yang meliputi aparat kepolisian atau tentara. Ahli psikososial dan pengendali massa juga perlu dilibatkan.
Hal terpenting adalah ketika terjadi bencana atau during disaster. ’
