Network
KEPRI POST - Job Fair atau bursa kerja yang diselenggarakan dinas tenaga kerja (Disnaker Batam) dalam dua hari ternyata diserbu pencari kerja lebih 12 ribu orang.
Sayangnya, peluang pekerjaan yang ditawarkan dalam event job fair itu sendiri diragukan validasinya oleh banyak kalangan. Sebab jumlah lowongan kerja yang ada jauh berbanding dari jumlah pengangguran yang datang.
"Angka yang datang itu belum 10 persen dari jumlah angka pengangguran yang ada," terang Pengamat Kebijakan Publik, Tain Komari, Minggu (13/11/2022).
Baca Juga: Ribuan Pencaker Berdesak-desakan di Job Fair Batam, Kinerja Disnaker Dikecam
Berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Batam yang tertinggi di Provinsi Kepri yakni mencapai 11 persen dari jumlah penduduk. Jika penduduk Kota Batam saat ini berkisar 1.250.000 jiwa maka angka pengangguran mencapai 137.500 jiwa.
Ia menjelaskan jumlah pengangguran yang tinggi itu otomatis menghasilkan output (barang dan jasa) yang rendah.
"Artinya tingkat kesejahteraan hidup masyarakat juga rendah karena standar kehidupan yang menurun. Efeknya pendapatan negara dan daerah dipastikan juga akan menurun," jelas dia.
Baca Juga: Daftar Skill Utama yang Dibutuhkan Industri Digital, Simak Cara Menguasainya
Tain Komari berharap masalah pengangguran perlu diperhatikan dan diberikan solusi secepatnya. Sebab Keterbatasan anggaran pemerintah akibat pendapatan yang menurun itu akan mengganggu laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
