Galangan Kapal di Batam Krisis Tenaga Tukang Las

- 16 Januari 2023, 08:11 WIB
TAMPAK salah satu perusahaan galangan kapal (shipyard)) di Batam sedang melakukan pengerjaan pembuatan orderan kapal . Saat ini di Batam sedang krisis tenaga tukang las. Alasannya banyak tukang las yang dulunya membanjir di Batam,  sekarang sudah banyak yang pindah keluar Batam.
TAMPAK salah satu perusahaan galangan kapal (shipyard)) di Batam sedang melakukan pengerjaan pembuatan orderan kapal . Saat ini di Batam sedang krisis tenaga tukang las. Alasannya banyak tukang las yang dulunya membanjir di Batam, sekarang sudah banyak yang pindah keluar Batam. /F. WWW. BATAMEC.COM/

KEPRI POST - Sejumlah perusahaan galangan kapal yang beropeasi di Batam, saat ini mengaku kesulitan ata krisis mencari pekerja tenaga las. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua DPC Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pntai Indonesia (Iperindo) Provinsi Kepri Ali Ulai.

Padahal saat ini pengerjaan di galangan kapal di Batam mulai kembali tumbuh, seiring orderan pekerjaan yang meningkat. Hal tersebut tak diimbangi dengan tenaga tukang las atau welder yang saat ini sedang krisis.

Krisisnya tenaga tukang las atau disebut welder sendiri di Batam menurut Ali Ulai, terjadi sejak tahun lalu, tepatnya pertengahan 2022. Sebut saja misalnya dari 30 perusahaan galangan kapal yang tergabung dalam Iperindo Kepri, saat ini mengaku sedang membutuhkan sedikitnya 5 ribu tenaga tukang las atau welder.

Seperti misalnya pada saat digelar job fair oleh Pemko Batam beberapa waktu lalu, belum bisa mengatasi kekurangan tukang las atau welder. Sebab dari ribuan pelamar kerja di job fair, langka sekali yang memiliki skill bisa ngelas.

Padahal ditegaskan Ali Ulai saat job fair digelar, banyak perusahaan galangan kapal yang tergabung sebagai anggota Iperindo Kepri, ikut membuka stand. Sayangnya langka sekali para pelamar kerja yang mau memasukkan lamaran kerjanya di perusahaan galangan kapal.

"Padahal orderan dari sejumlah perusahaan sawit dan beberapa perusahaan lain, banyak yang masuk. Karena minimnya tenaga tukang las atau welder di Batam, membuat pengerjaan orderan tersebut tersendat," terang Ali Ulai.

Dulunya di Batam, tenaga tukang las atau welder melimpah ruah, saat ini berkurang drastis bahkan kekurangan, menurut Ali Ulai, hal itu disebabkan banyak para tenaga tukang las atau welder yang pindah kerja ke daerah lain, bahkan ada yang bekerja ke negara lain saat Covid-19 mengganas. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x