Inflasi di Kepri Terkendali

- 3 Maret 2023, 08:51 WIB
Data di Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepri pada Februari 2023 mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,24% (mtm).
Data di Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepri pada Februari 2023 mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,24% (mtm). /F. DISKOMINFO PROVINSI KEPRI/

KEPRI POST - Data di Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepri pada Februari 2023 mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,24% (mtm).

Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri Suryono mengatakan, inflasi terutama bersumber dari peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sejalan dengan kenaikan harga aneka sayuran seperti kangkung dan bayam, serta cabai merah yang dipengaruhi olen pasokan sayuran yang menurun sebagai dampak kondisi cuaca yang kurang mendukung hasil panen.

Tekanan inflasi juga bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga yang disebabkan oleh kenaikan harga kontrak rumah sejalan dengan pola penyesuaian harga di awal tahun.

Dengan demikian, secara tahunan, Inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepri tercatat sebesar 5,79% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,85% (yoy). Capaian inflasi tahunan tersebut relatif lebih rendah diantara 10 provinsi di Sumatera yakni berada di posisi ke-2 terendah.

Ia menjelaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri serta TPID Kabupaten/Kota se-Kepulauan Riau senantiasa berkomitmen memperkuat upaya pengendalian inflasi untuk mencapai sasaran inflasi sebesar 3 plus minus 1% (yoy).

"Sejumlah upaya telah dan terus akan dilakukan oleh TPID untuk menjaga inflasi agar tetap rendah dan stabil dengan memperhatikan 4K (ketersediaan barang, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektit) khususnya untuk komoditas bahan pangan yang rentan mengalami tluktuasi harga," jelasnya. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x