KEPRI POST - Aksi protes dilakukan warga Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam kepada tiga developer yang dinilai tidak bertanggung jawab terhadap jalan rusak. Protes itu dilakukan warga dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, Senin 30 Oktober 2023.
Selain menanam pohon pisang, warga juga meminta aktivitas kendaraan berat di kawasan itu dihentikan, hingga developer memenuhi kewajibannya untuk melakukan penimbunan bauksit.
Menurut warga, mereka kesal karena sudah lima tahun pihak developer hanya janji-janji untuk mengaspal jalan rusak. Jalan utama yang menjadi akses warga Perumahan Laguna 2, Barelang Glory, dan Oleana tersebut sampai sekarang masih jalan tanah.
Kondisinya kalau panas berdebu, sedangkan kalau hujan berlumpur dan licin. Banyak pengendara motor, terutama ibu-ibu yang menjadi korban dan jatuh saat melewati jalan tersebut.
Sementara pihak developer terkesan tak peduli. Bahkan, mereka semakin gencar mengoperasikan kendaraan berat, seperti truk roda 10, untuk aktivitas pematangan lahan di lokasi baru.
Baca Juga: Jalan Berlubang di Tanjungpiayu Makan Korban, Warga Desak Pemko Batam Lakukan Perbaikan
Beroperasinya kendaraan ini sering dikeluhkan warga, karena bikin jalan rusak dan tanah berserakan. Apalagi truk-truk ini tidak dilengkapi dengan terpal penutup di bagian bak belakang, sehingga banyak tanah berceceran.
"Kondisi masyarakat kita ini yang perlu kita pikirkan dan kami minta developer bertanggung jawab untuk perbaikan jalan," kata warga.