Hal itu terbukti selama ajang berlangsung, tak hanya disaksikan oleh warga Tionghoa, tapi juga mayoritas umat Muslim ikut serta menyaksikan ajang tahunan tersebut.
Sepanjang rute pertandingan dragon boat race, ribuan penonton antusias mendukung jagoannya dengan naik pompong (kapal kayu) dan sebagian menyaksikan langsung dari rumah masing-masing yang berada di kawasan pesisir.
"Ini suatu pemandangan bagus dan menarik, karena melambangkan toleransi yang tinggi bagi umat beragama di Kepri," ujar Ansar.
Ketua Panitia Aquang menyampaikan lomba perahu naga merupakan sebuah tradisi warga Tionghoa dalam menjalankan "Sembahyang Laut".
"Perlombaan ini merupakan tradisi sembahyang laut yang setiap tahunnya rutin kami laksanakan," ujar Aquang.***