14 Nelayan Natuna Ditahan APMM Malaysia, Kepri Ingin Indonesia Perkuat Kerjasama

- 27 Juni 2024, 18:00 WIB
Pemprov Kepri ingin Indonesia memperkuat kerjasama dengan Malaysia, menyusul penangkapan 14 nelayan Natuna.
Pemprov Kepri ingin Indonesia memperkuat kerjasama dengan Malaysia, menyusul penangkapan 14 nelayan Natuna. /tangkap layar/apmm/

KEPRI POST - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BP2D) menginginkan penguatan kerjasama di sektor perikanan antara Indonesia dan Malaysia. Penguatan kerjasama ini khususnya untuk wilayah perbatasan antara Kepri dan Malaysia.

Kepala BP2D Kepri, Doli Boniara mengatakan, keinginan itu didasari maraknya permasalahan batas tangkap nelayan di perairan Kepri dan Malaysia. Apalagi baru-baru ini, ada 14 nelayan Natuna yang ditahan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) karena dianggap mencuri ikan di perairan Kuching, ibu kota Sarawak, Malaysia.

"Indonesia khususnya Kepri dan Malaysia ini seperti adik-beradik atau sama-sama satu rumpun Melayu, makanya permasalahan sepadan laut ini kiranya bisa diselesaikan dengan baik. Bahkan bisa dilakukan kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak, terutama di sektor perikanan," ujarnya, mengutip berita Antara, Kamis, 27 Juni 2024.

Baca Juga: Nelayan Sejahtera, Kedaulatan Negara di Laut Natuna Utara Makin Terjaga

Doli mencontohkan Pulau Serasan, Kabupaten Natuna berbatasan langsung dengan Sematan, salah satu kawasan di Lundu yang terletak di Sarawak. Jarak kedua wilayah sekitar 60 mil laut.

Maka tak heran, kalau sejumlah nelayan di Serasan terkadang tanpa disadari menangkap ikan hingga ke perbatasan perairan Malaysia, khususnya di Sarawak.

Oleh karena itu, Doli menyarankan Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri bersama Pemerintah Malaysia dapat menyepakati kerja sama agar nelayan Serasan diberikan keleluasaan menangkap ikan di perairan Sarawak, sebagai konsekuensinya nelayan lokal menjual sebagian hasil tangkapannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sarawak.

Apalagi mayoritas warga Sarawak, kata Doli, bekerja di sektor daratan, sehingga nelayan Serasan bisa menangkap peluang itu untuk memasok hasil tangkapan perikanan ke negara tetangga tersebut.

"Ekosistem perikanan di sana juga lebih baik dibanding daerah kita, karena sangat terjaga mulai dari terumbu karang hingga ikannya yang segar, bahkan tak ada istilah aktivitas pengeboman ikan," ujar Doli.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah