Gunung Marapi Sumbar Erupsi Semburkan Batu dan Pasir, Warga Diimbau Tetap di Rumah

- 4 Desember 2023, 06:19 WIB
Gunung Marapi Sumbar erupsi semburkan batu dan pasir, warga diimbau tidak panik dan tetap berada di dalam rumah.
Gunung Marapi Sumbar erupsi semburkan batu dan pasir, warga diimbau tidak panik dan tetap berada di dalam rumah. /X.com/@BNPB_Indonesia/

KEPRI POST - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) erupsi, menyemburkan bebatuan dan pasir hingga radius 3 kilometer pada Minggu, 3 Desember 2023. Pemko Bukittinggi mengimbau warga tidak ke luar rumah karena terjadi hujan abu dan bebatuan.

Kepala Badan Geologi PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, erupsi Gunung Marapi Sumbar terjadi sekitar pukul 14.54 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak.

"Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan dilarang mendaki dan beraktivitas pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak," ujarnya, mengutip berita Antara.

Baca Juga: Pantauan Aktivitas Gunung Api, Berikut Infonya

Berdasarkan pengamatan visual PVMBG, gunung api itu terlihat jelas hingga tertutup kabut, sedangkan asap kawah tidak teramati. Cuaca terpantau cerah hingga hujan dengan suhu udara terpantau sekitar 18 hingga 28,8 derajat celcius.

Sementara dari pengamatan instrumental, data kegempaan Gunung Marapi Sumbar dalam dua pekan terakhir didominasi gempa tektonik jauh. Dengan data kegempaan selengkapnya berupa satu kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal, dan 45 kali gempa tektonik jauh.

Kemudian berdasarkan peta kawasan rawan bencana (KRB), terdapat potensi ancaman bahaya yang terbagi dalam tiga tingkatan. Yakni KRB III atau kawasan sumber erupsi (daerah puncak dan sekitarnya) dalam radius 3 kilometer.

Selanjutnya, KRB II, yakni kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lahar, lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat, dengan radius 5 kilometer dari sumber erupsi.

Sedangkan KRB I, yakni kawasan berpotensi dilanda lahar atau banjir, dan kemungkinan bisa terdampak perluasan lahar atau awan panas. Potensi ini terletak di sepanjang daerah aliran sungai dan berhulu atau dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.

Baca Juga: Potensi Banjir dan Longsor Tinggi, Batam Tak Miliki BPBD dan tak Miliki Alat Penanggulangan Bencana

Dampak Gunung Marapi Erupsi

Pemko Bukittinggi mengimbau warga tetap di rumah setelah hujan abu dan material bebatuan akibat erupsi. Saat ini petugas BPBD dan pihak terkait tengah melakukan pembersihan material hujan abu karena erupsi, termasuk di lokasi Jam Gadang.

"Kami imbau sementara tidak ke luar rumah, petugas BPBD dan lainnya telah melakukan pembersihan material hujan abu," ujar Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar.

Ia juga meminta warga mematuhi segala imbauan dari pemerintah dan pihak berwenang terkait musibah erupsi yang terjadi. Mengingat telah terjadi beberapa kali erupsi.
 
"Warga kami minta tidak panik. Tetaplah tenang dan tetap di dalam ruangan. Jika berada di luar ruangan, carilah tempat perlindungan, gunakanlah masker, sapu tangan, atau pakaian untuk menutup mulut dan hidung dari abu erupsi," katanya.

Erman menerangkan, dampak atau bahaya abu vulkanik utamanya akan mengganggu pernapasan, khususnya pada anak, orangtua, dan orang dengan penyakit paru-paru, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
 
Erupsi Gunung Marapi Sumbar hingga saat ini tidak memunculkan adanya korban jiwa, namun partikel kecil berupa batu-batuan memenuhi seluruh Kota Bukittinggi.***

Editor: Zaki Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x