KEPRI POST - Akses jalan masih terputus akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hingga Jumat, 10 Maret 2023, berbagai pihak masih berjibaku untuk melakukan penanganan darurat pascabencana tanah longsor.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, akses jalan yang terputus itu karena tertutup material pada saat terjadi tanah longsor di Natuna.
Pemerintah, jelas Suharyanto, akan menambah alat berat agar jalur yang masih tertutup material tanah longsor di Natuna bisa dibuka. Ia memperkirakan pengerjaan pembukaan akses jalan yang terputus ini selama dua hari.
"Kementerian PUPR akan membuka jalan itu paling lama dua hari. Yang longsor itu kan tertutup jalannya, kurang lebih (sepanjang) 150 meter ini akan diupayakan dalam dua hari sudah bisa tembus," jelasnya.
Baca Juga: Pimpin Gotong Royong, Kades Pangkalan Turut Jadi Korban Meninggal dalam Longsor di Natuna
Setelah akses jalan sudah terhubung, lanjut Suharyanto, maka petugas akan melanjutkan penanganan bencana longsor dengan memasang tiang-tiang listrik dan melakukan pemulihan agar kebutuhan kelistrikan segera normal normal.
Ia mencatat terdapat tujuh tiang listrik yang roboh karena terdampak material longsor.
"Ada tujuh tiang yang roboh, kalau jalannya sudah terbuka, maka akan dipasang lagi tiang-tiang listrik tersebut," katanya.
Adapun kendala utama yang dihadapi petugas dalam proses pembukaan jalan adalah kondisi cuaca yang sangat dinamis, dan hujan masih kerap terjadi di sekitar lokasi.