Inflasi Tinggi, Luhut Minta Pemda Bercocok Tanam

- 30 Agustus 2022, 12:45 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara, Jakarta, 29 Agustus 2022.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara, Jakarta, 29 Agustus 2022. /Youtube Setpres/BPMI

KEPRI POST - Inflasi Indonesia pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen, yang disebabkan lonjakan harga pangan.

Menyikapi lonjakan inflasi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko-Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat menanam cabe dan bawang merah.

Baca Juga: Harga Baru Tiket ke Puncak Borobudur Rp750 Ribu, Luhut: untuk Membatasi Kuota Turis

Luhut meminta Pemerintah daerah (Pemda), menggelar program bercocok tanam cabe dan bawang merah, agar harga di pasar lebih stabil.

"Seluruh tanaman pangan itu bisa ditanam oleh masyarakat, menurut saya itu bisa dilakukan," ujar Luhut.

Berdasarkan data per Juli 2022, Jambi mengalami inflasi paling tinggi sebesar 6,96%. Kondisi ini dipicu oleh inflasi cabai merah yang mencapai 2,02%, angkutan udara 0,60%, bahan bakar rumah tangga 0,48% dan bawang merah 0,46%.

Baca Juga: Rekrutmen Tenaga Pendukung Kemenko Perekonomian Paling Lambat 19 Juli, Ini Linknya

Selain itu, Bungo yang mengalami inflasi sebesar 6,93% dengan komoditas penyumbang cabai merah, bawang merah, dan bahan bakar rumah tangga.

Luhut menuturkan bahwa cabai merah rata-rata menjadi biang kerok inflasi di Sumatera. "Ada 20 kota di Sumatera mengalami inflasi cabai merah tertinggi pada periode Januari-Juli 2022," katanya.***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x