Jaringan Gusdurian Ajak Masyarakat Gunakan Hati Nurani di Pemilu 2024

- 10 Februari 2024, 22:34 WIB
Jaringan Gusdurian mengajak masyarakat untuk memilih dengan menggunakan hati nurani pada Pemilu 2024.
Jaringan Gusdurian mengajak masyarakat untuk memilih dengan menggunakan hati nurani pada Pemilu 2024. /kepripost.com/abdul haris/

KEPRI POST- Jaringan Gusdurian menyatakan sikap terhadap situasi politik pemilu dalam konferensi pers di Griya Gusdurian pada Jumat, 9 Februari 2024. Di antara mengajak masyarakat untuk memggunakan hak politiknya pada Pemilu 2024 dengan memilih sesuai hati nurani.

Pernyataan sikap itu diwakili oleh Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid yang didampingi sejumlah aktivis lintas agama.

“Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan hak politiknya dengan memillih sesuai dengan hati nurani atas pertimbangan rekam jejak, bukan karena intimidasi, paksaan, maupun iming-iming berupa materi”, kata Alissa.

Baca Juga: Ada 80 TPS Sangat Rawan di Pemilu 2024, Polda Kepri Terjunkan 3.679 Personel

Alissa menyayangkan terjadinya sejumlah dugaan pelanggaran yang terjadi sebelum dan selama masa kampanye terbuka Pemilu 2024.

Ia mencontohkan pelanggaran netralitas pejabat dan aparat negara, penyalahgunaan sumber daya negara, kekerasan berbasis politik, penyebaran hoaks, misinformasi, serta disinformasi, serta perbuatan yang merendahkan martabat.

“Menuntut penyelenggara negara dari pusat hingga daerah, khususnya presiden sebagai kepala negara, para penegak hukum, TNI-POLRI, dan kejaksaan, untuk tetap menjaga integritas, kejujuran, dan sikap netral. Agar proses politik pemilu dapat berlangsung dengan demokratis, jujur, adil, dan bermartabat”, ujarnya.

Menurutnya, penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu merupakan pertanda akan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan setelah pemilu.

Baca Juga: Pemilu 2024, Kota Batam Targetkan Partisipasi Pemilih 90 Persen, Pemilu 2019 Tembus 84,36 Persen

Ia juga meminta para penyelenggara pemilu untuk menjaga integrotas, keadilan, dan profesionalisme selama penyelenggaraan pemilu.

Selain itu, ia mengajak para tokoh agama untuk tetap menjadi teladan moral serta turut tetap menjadi teladan moral serta turut mengawal penyelenggaraan pemilu agar tetap berpijak pada moralitas, etika, nilai-nilai kejujuran, dan kemanusiaan.

“Kami mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi damai dan mencegah segala potensi konflik kekerasan. Serta mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal dan memastikan bahwa Pemilu 2024 berlangsung secara adil, bersih, jujur, dan bermartabat, sesuai dengan semangat demokrasi dan konstitusi," katanya.

Gusdrian adalah sebuah komunitas yang berpusat di kota Yogyakarta dengan jaringan tersebar di seluruh kabupaten-kota di Indonesia. Komunitas ini terbentuk setelah Gus Dur wafat sebagai bentuk bentuk dukungan serta kecintaan masyarakat Indonesia terhadap pemikiran dan prinsip yang dikembangkan oleh Gus Dur.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah