Ini 2 SMA Negeri di Batam yang Siswanya Belajar Online dan Offline Karena Kelas Terbatas

- 18 Juli 2023, 14:30 WIB
Inilah dua SMA Negeri di Batam yang siswanya terpaksa belajar secara online dan offline karena kelas terbatas.
Inilah dua SMA Negeri di Batam yang siswanya terpaksa belajar secara online dan offline karena kelas terbatas. /Tangkap layar/SMAN/

KEPRI POST - Di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terdapat dua SMA Negeri yang melaksanakan pembelajaran secara online dan offline.

Pilihan pembelajaran online dan offline ini diadopsi oleh dua SMA Negeri di Batam sebagai respons terhadap membludaknya jumlah siswa baru yang mendaftar ke sekolah tersebut.

SMA Negeri 1 Batam dan SMA Negeri 3 Batam menjadi dua sekolah yang mengimplementasikan sistem pembelajaran online dan offline ini.

Kepala SMA Negeri 1 Batam, Bahtiar, menjelaskan bahwa pihaknya membuka kelas online untuk mengakomodasi 257 siswa baru yang tidak dapat ditampung karena keterbatasan ruang kelas.

Baca Juga: Daya Tampung SMA Negeri di Bintan pada PPDB Kepri 2022

Sekolah yang terletak di Sekupang ini hanya memiliki 25 ruang kelas, yaitu 14 ruangan untuk siswa kelas XII dan 11 ruangan untuk kelas XI.

"Untuk kelas XI saja, kami memiliki total 14 rombongan belajar (rombel), sehingga kami mengalami kekurangan 3 kelas," ungkapnya pada Selasa, 18 Juli 2023.

Untuk mengatasi kekurangan ruang kelas, sekolah akhirnya menerapkan proses pembelajaran dengan shift ganda. Para siswa baru yang baru masuk ke kelas X juga mengikuti pembelajaran dengan shift ganda.

"Kami akan membuka kelas online untuk 257 siswa baru yang sudah mendaftar ulang. Mereka akan menjalani proses pembelajaran secara online, tanpa tatap muka," tambahnya.

Baca Juga: 8 SMA Negeri Terbaik di Garut Terakreditasi A, Apakah Sekolahmu Termasuk?

Bahtiar menjelaskan bahwa siswa baru akan mengikuti proses pembelajaran secara online selama 1 hingga 2 tahun, sambil menunggu ketersediaan ruang kelas untuk pembelajaran tatap muka. Namun, pembelajaran ekstrakurikuler dan kegiatan olahraga tetap dilaksanakan di sekolah.

Tidak hanya SMA Negeri 1 Batam, SMA Negeri 3 Batam juga menerapkan pembelajaran secara online.

Kepala SMA Negeri 3 Batam, Silvia Andriani, menyatakan bahwa sekolah membuka 12 rombongan belajar dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 dengan total 432 siswa. Namun, jumlah siswa baru yang mendaftar melebihi kapasitas sekolah, sehingga banyak yang belum dapat ditampung.

Baca Juga: 3 SMA Negeri di Batam Melahirkan Siswa Berkarir Jadi Polisi, Nomor 1 Paling Banyak

"Masih banyak siswa yang belum dapat ditampung, dan saat ini satu kelas sudah memiliki hampir 60 siswa," ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, mengakui bahwa masalah siswa baru di SMA Negeri di Batam memiliki kompleksitas yang tinggi. Salah satu faktor adalah penumpukan siswa baru yang mendaftar di beberapa sekolah tertentu.

"Banyak peserta didik baru yang berusaha tetap berada di satu sekolah, padahal masih ada sekolah lain dengan banyak kapasitas yang tersisa," jelasnya.

Dalam menghadapi situasi di mana banyak siswa tidak dapat ditampung, Andi menegaskan bahwa sekolah akhirnya menerapkan sistem pembelajaran online dan offline, termasuk pada dua SMA Negeri di Batam.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah