KEK Galang Batang di Kepri Rencanakan Penambahan Investasi Rp30 Triliun

1 Oktober 2022, 14:45 WIB
KEK Galang Batam di kawasan Bintan, Provinsi Kepri merencanakan penambahan investasi hingga Rp30 triliun. /Instagram/Dewan Nasional KEK

KEPRI POST - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merencanakan penambahan investasi mencapai USD2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun.

Rencana penambahan investasi di KEK Galang Batang itu disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan.

Menurut gubernur, pemerintah menilai pengembangan investasi di KEK Galang Batang sebagai role model investasi yang berkelanjutan dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Baca Juga: Beli Nasi Padang Cukup dari Mobil Kini Hadir di Batam, RM Garuda Punya 3 Cabang di Singapura

Luhut Binsar Panjaitan menyambut baik rencana tersebut dan dalam waktu dekat ini akan melakukan lauching penambahan dan pengembangan investasi di KEK Galang Batang.

KEK ini beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang, terutama bauksit dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter.

"Banyak harapan ke depan agar KEK Galang Batang dapat menjadi contoh bagi pengembangan industri yang ramah lingkungan (green energy)," kata gubernur di Jakarta, Kamis 29 September 2022.

Baca Juga: Sehari Tiga Kali Listrik Batam Padam, Tak Ada Pemberitahuan Sebelumnya

KEK Galang Batang berada di Pulau Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, mempunyai akses langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan.

Kawasan ekonomi khusus ini diusulkan oleh badan usaha PT Bintan Alumina Indonesia dan telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017 yang diundangkan pada 12 Oktober 2017 dan diresmikan beroperasinya pada 8 Desember 2018. Nilai investasi pembangunan kawasan ini sebesar Rp36,25 triliun hingga tahun 2027.

Beroperasinya kawasan ini akan mampu menyerap tenaga kerja hingga 23.200 orang. Tenaga kerja tersebut tersebar untuk industri pengolahan refinery sebanyak 350 orang, industri pengolahan smelter 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect).

Baca Juga: PT Schneider Indonesia Buka 2 Lowongan Kerja 2022 Terbaru

Dalam pertemuan dengan Luhut Binsar Panjaitan, gubernur juga membahas percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di KEK Galang Batang.

Sebagaimana diketahui, pada 3 September lalu PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) hingga tahun 2050.

Pasokan listrik itu akan disediakan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029 sampai 2050.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler