KEPRI POST - Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membahas bersama, terkait pencemaran limbah minyak yang mencemari perairan Kepri setiap tahun.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri sangat sulit mendeteksi asal limbah tersebut, sehingga Ansar Ahmad meminta Menteri KKP menginisiasi bersama TNI AL, Bakamla, dan lainnya untuk mengawasi.
Apalagi pada saat musim Utara, limbah minyak kapal yang diduga berasal dari jalur internasional (OPL), dengan sengaja membuang limbah ke laut.
"Dari mana limbah ini, siapa pelakunya, sampai saat ini sulit dideteksi," ujar Ansar Ahmad, Gubernur Kepri, saat menghadiri Rakernis Kementerian KKP di Batam.
Ansar menjelaskan, terkait limbah tahunan tersebut, Pemprov Kepri meski mengeluarkan biaya besar untuk membersihkan pencemaran limbah minyak tersebut.
"Yang paling menganggu itu adalah turis mancanegara tereduksi atau komplain, karena sulit membersihkan kaki dan aktivitasnya susah," katanya.
Ansar menuturkan, untuk limbah minyak yang terdeteksi sangat mudah, dan pihak atau perusahaan yang terbukti membuang limbah ke laut akan segera Menganti rugi ke nelayan.
"Mereka juga membersihkan limbah minyak dengan oil scanner untuk membersihkannya," ungkap Ansar.
Namun, Ansar senang bahwa akan ada kapal-kapal baru beroperasi di Kepri, tapi harus berada di jalur kapal internasional.
Baca Juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Anggarkan Rp 14 Miliar Perbaiki Pipa PDAM Tirta di Tanjungpinang
"Kita tidak bisa menuduh apakah kapal dari Singapura, atau dari Johor. Tapi yang penting, harus ada pengawasan," katanya.***