Raih Rekor MURI di Hari Kartini, 2.775 Perempuan di Kepri Kenakan Kebaya Labuh

21 April 2024, 22:00 WIB
Sebanyak 2.775 perempuan di Kepri mengenakan Kebaya labuh di Hari Kartini. /tangkap layar/kepri/

KEPRI POST - Sebanyak 2.775 perempuan di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengenakan Kebaya Labuh dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pemakaian kebaya labuh ini memecahkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Kebaya Labuh yang dikenakan ribuan perempuan di Pemprov Kepri tersebut merupakan baju adat khas Riau dan Kepri. Pemprov Kepri telah menetapkan pakaian adat ini sebagai ikon daerah, karena memiliki keunikan dan nilai budaya yang khas.

Terdapat dua jenis pakaian adat Kepri yang merupakan warisan kebudayaan di masa silam, yakni Kebaya Labuh untuk wanita dan Teluk Belanga untuk laki-laki.

Baca Juga: 7 Cagar Budaya di Batam, Ada Perigi Tua hingga Rumah Potong Limas

Senior Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono mengatakan, pemberian penghargaan MURI ini juga untuk memperkenalkan kebaya labuh sebagai budaya lokal khas Kepri kepada masyarakat luas.

"Kebaya Labuh ini adalah budaya lokal khas Kepri yang perlu diangkat di skala nasional hingga dunia internasional," ujarnya dalam peringatan Hari Kartini di Kepri, Jumat, 20 April 2024.

Andre menjelaskan bahwa pemberian piagam rekor MURI sudah melalui tahapan penilaian dan verifikasi sejak pengajuan oleh Pemprov Kepri sekitar setahun lalu.

Ia berharap penghargaan rekor MURI dapat memicu masyarakat lebih peduli sekaligus melestarikan kebudayaan lokal, khususnya di Kepri.

Baca Juga: 3 Monumen Terkenal di Kepulauan Riau (KEPRI) Yang Wajib Dikunjungi, Ada Tepak Sirih Mengenal Budaya Melayu

"Kita harus lebih peduli dengan kebudayaan lokal yang semakin memudar karena pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia," ujarnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengapresiasi inisiasi dari Tim Penggerak PKK beserta organisasi kewanitaan se-Kepri yang berhasil memecahkan rekor MURI untuk pelestarian budaya tak benda.

Menurutnya, hal ini adalah bagian dari komitmen Pemprov Kepri yang telah melestarikan serta mengembangkan lebih dari 100 warisan budaya tak benda di Bumi Melayu tersebut.

"Warisan budaya ini merupakan jembatan penting antar generasi, sehingga harus terus dipertahankan eksistensinya," katanya.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kepri, Nong Rochaiza Adi Prihantara menjelaskan, kebaya labuh adalah pakaian adat Kepri untuk wanita yang berbentuk kebaya dengan panjang hingga ke bawah lutut.

"Kebaya ini biasanya dikenakan untuk acara-acara resmi seperti upacara adat dan perkawinan, dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler