KEPRI POST - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah daerah, khususnya Kota Batam.
Bagaimana tidak, kenaikan BBM membuat daya beli masyarakat menurun. Hal itu membuat inflasi Kota Batam naik.
Apalagi, Batam bukan daerah pertanian, dan hanya berharap kepada daerah dari luar Kepri memasok kebutuhan pokok.
Mahalnya BBM serta bahan pokok meroket membuat masyarakat Kota Batam tak mampu membeli kebutuhan, sehingga akan menambah kemiskinan jika tidak ada langkah kedepan.
Wakil Walikota Batam, Amsakar menegaskan akan mengumpulkan tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), untuk membahas hal tersebut.
"Inflasi itu harus stabil, jangan naik dan jangan turun," kata Amsakar, Selasa 6 September 2022.
Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM di Kepri, Tarif Angkot di Tanjungpinang Naik
Amsakar tidak membantah bahwa kenaikan harga BBM akan memicu tingginya inflasi, karena Covid-19 selama 2 Tahun tersebut sudah membuat rakyat menderita.