Network
KEPRI POST - Terkait kecelakaan kerja yang menewaskan dua karyawan PT Alusteel Shipyard Tanjunguncang yakni Richard Sirait, dan Ani Muslimin, polisi langsung memeriksa operator alat berat buldozer. Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Batuaji Kompol Restia Octane Guchy.
Berdasarkan keterangan yang diberikan operator buldozer kepada penyidik polisi, terdapat kesalahan atau kerusakan dengan mesin alat berat tersebut, sehingga mendadak mundur tak terkontrol dan menggilas dua korban.
"Nanti kami akan memanggil lagi saksi ahli untuk mencocokkan dengan keterangan saksi yang sudah kami periksa," ujar Kapolsek Batuaji.
Berdasarkan keterangan saksi operator alat berat buldozer kepada polisi, saat itu kedua korban sedang berada di dalam mobil pick up yang kebetulan saat itu sedang mogok di tanjakan dalam kawasan perusahaan. Di saat bersamaan, alat berat juga melintas di tanjakan. Usai melewati mobil pick up yang mogok, mendadak alat berat buldozer tersebut bergerak mundur, sehingga melindas pick up yang didalamnya terdapat dua korban.
"Nantinya baik dari manajemen perusahaan serta pihak terkait dengan perusahaan tersebut, nantinya juga kami jadwalkan pemeriksaan, mengingat terdapat tiga perusahaan yang terlibat didalamnya," terang Kapolsek Batuaji.
Tiga perusahaan yang dimaksud yakni PT Alusteel Shipyard selaku pemilik kawasan, PT GMC selaku pemilik alat berat, serta PT Nx selaku mekanik dan operator alat beratnya.
Sementara kedua korban sendiri, jenasahnya sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing. ***
