KEPRI POST - Krisis air bersih di Batam makin parah dan terus bermasalah sejak Badan Pengusahaan (BP) Batam mengakhiri perjanjian konsesi PT Adhya Tirta Batam (ATB) pada November 2020.
Sejak itu, BP Batam mengambil alih pekerjaan pengelolaan air bersih di Batam. Namun, bukannya semakin membaik, pengelolaan air bersih melalui Air Batam Hilir justru lebih buruk.
Hingga sekarang, krisis air bersih di Batam masih terjadi di mana-mana. Kawasan Tanjunguncang, Sekupang, Bengkong, hingga Tanjungpiayu masih mangalami gangguan pasokan air bersih.
Baca Juga: Warga Bengkong Kesulitan Air Bersih, Call Center Air Batam Hilir Tak Bisa Dihubungi
Pasokan air bersih masih sering mati dan kalaupun mengalir hanya pada jam-jam tertentu saja, tidak lancar 24 jam.
Air Mati di Batam Berhari-hari
Di Bengkong, misalnya, hingga hari ini masih ada warga yang mengalami kesulitan air bersih dan air mati sudah terjadi sejak beberapa hari.
Janji Air Batam Hilir untuk menyediakan mobil tangki ke lokasi warga yang kesulitan air tak pernah sampai, sehingga warga terpaksa membeli air galon atau mengambil air dari kubangan bekas galian proyek sekitar.
Upaya warga untuk menagih janji Air Batam Hilir pun kandas, karena nomor Call Center tak bisa dihubungi.