Harga Karet di Kepri Anjlok, Isdianto Siapkan Solusi untuk Tingkatkan Ekonomi Petani

- 26 Agustus 2023, 10:30 WIB
Harga karet di Kepri anjlok, Isdianto siapkan solusi untuk meningkatkan lagi ekonomi para petani di Karimun.
Harga karet di Kepri anjlok, Isdianto siapkan solusi untuk meningkatkan lagi ekonomi para petani di Karimun. /tangkap layar/karimun/

KEPRI POST - Harga karet di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) anjlok dalam beberapa bulan terakhir, terutama di wilayah Kundur, Kabupaten Karimun. Merosotnya produk perkebunan dari sebelumnya bisa lebih dari Rp10 ribu menjadi sekitar Rp6.000 per kilogram (kg) tersebut sangat memukul perekonomian para petani.

Warga petani di Kecamatan Kundur, Kundur Barat, hingga Belat, mengeluhkan anjloknya harga karet tersebut saat bertemu Mantan Gubernur Kepri, Isdianto pada Rabu, 23 Agustus 2023. Mereka berharap adik kandung Muhammad Sani (almarhum) tersebut bisa menjadi solusi untuk mengangkat kembali ekonomi petani yang terpuruk.

"Banyak anak-anak di sini yang akhirnya merantau hingga ke luar negeri, karena hasil pertanian tak menjanjikan lagi, tidak seperti dulu," ujar Umar, warga Kundur.

Baca Juga: Saksikan Lomba Jong Anak Pulau, Isdianto Komitmen Lestarikan Budaya Daerah di Kepri

Perkebunan dan pertanian merupakan sektor yang sangat produktif bagi pendapatan daerah dan penyediaan lapangan kerja di Karimun. Hasil produksi perkebunan di daerah ini sangat melimpah, seperti karet, kelapa, kelapa sawit, sagu, dan lainnya. Ada juga produk buah-buahan seperti rambutan, durian, mangga, hingga nanas.

Di antara wilayah dengan tanaman perkebunan yang luas adalah Kecamatan Kundur Utara, Belat, Kundur Barat, Kundur, dan Ungar. Data Pemkab Karimun, luas perkebunan karet di Kundur Utara mencapai 6.864 hektare, di Belat 6.728 hektare, Kundur Barat 2.120 hektare, Kundur 1.299 hektare, dan Ungar 1.108 hektare. Sementara di kecamatan lain, rata-rata di bawah 500 hektare.

Isdianto turut prihatin dengan anjloknya harga-harga produk perkebunan dan pertanian di Karimun, sebagaimana dialami para petani di wilayah Kundur Utara, Belat, Ungar, dan sekitarnya.

"Nasib para petani di wilayah Kundur dan sekitarnya ini sangat memerlukan perhatian. Terutama terkait harga produk pertanian yang selama ini tidak ada jaminan dan saat panen harganya justru jatuh," katanya.

Baca Juga: Inilah Daftar Caleg DPR Dapil Kepri di Pemilu 2024, Ada Isdianto hingga Mantan Kapolda

Isdianto sangat memahami apa yang dirasakan oleh para petani di wilayah Kundur Utara, Belat, Kundur Barat, Kundur, Ungar, dan sekitarnya dengan melemahnya harga produk pertanian, karena ia adalah putra daerah. Pria kelahiran Tanjungbatu tersebut, saat ini tengah mencalonkan diri sebagai Anggota DPR lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia berharap jika terpilih mewakili Kepri, keberadaannya sebagai Anggota DPR bisa menjadi solusi bagi perbaikan nasib para petani di Kepri. Sehingga tidak ada lagi anak-anak daerah yang terpaksa mencari kerja hingga ke luar negeri dan perekonomian petani terangkat kembali.

"Kalau sekarang, untuk memenuhi kebutuhan dapur saja kembang kempis. Inilah yang perlu menjadi perhatian kita ke depan," ujarnya.

Salah satu solusi yang tengah disiapkan Isdianto untuk menjamin kepastian harga produk pertanian dan perkebunan para petani adalah melalui koperasi. Menurutnya, koperasi memungkinkan untuk menjaga harga jual produk pertanian lebih stabil dan transparan, serta melindungi petani dari permainan harga.

"Keberadaan koperasi ini bisa menghidupkan lagi ekonomi petani dan dapat menjamin kepastian harga bagi petani agar tidak dipermainkan," katanya.

Calon Anggota DPR RI dapil Kepri dari PKB, Isdianto bersama Ketua LAM Kecamatan di Karimun.
Calon Anggota DPR RI dapil Kepri dari PKB, Isdianto bersama Ketua LAM Kecamatan di Karimun.

LAM Ingin Pelita dalam Diri Isdianto Terus Menyala

Kalaulah ada pelita
Kenapa nak nyalakan lilin
Kalaulah ada orang kita
Kenapa pilih yang lain

Itulah sebait pantun dari Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Kundur Utara, Datok Syafii saat silaturahim bersama Calon Anggota DPR dari PKB, Isdianto. Silaturahim tersebut juga dihadiri Ketua atau Pengurus LAM dari kecamatan lain, seperti Kundur, Kundur Barat dan Belat.

Datok Syafii menjelaskan makna pelita dalam pantun tersebut adalah pelita dalam diri Isdianto. Ia ingin pelita itu terus menyala, sehingga bisa menerangi dan senantiasa menebar manfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, Isdianto merasa bangga dan bahagia bisa bertemu dan bersilaturahim dengan Datok-Datok Ketua dan Pengurus LAM dari sejumlah kecamatan di Karimun. Ia berharap kebersamaan ini terus terjaga dalam rangka menggapai tujuan dan keinginan bersama.

"Menjadi kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi saya dapat bertemu dan bersilaturahim dengan Datuk-Datuk Ketua LAM (Lembaga Adat Melayu) dari beberapa kecamatan," ujarnya.

Bagi Isdianto, antusias masyarakat dalam pertemuan ini menjadi energi dan menambah semangatnya untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan pembangunan di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Semangat inilah yang membuat saya ingin berbuat lebih banyak untuk masyarakat," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x