Network
KEPRI POST - Anggota Satlantas Polresta Barelang turun di jalan rusak dan berlubang depan Perumahan Bukit Sentosa, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam pada Senin, 4 September 2023. Jalan rusak dan berlubang di kawasan ini sering memicu kecelakaan dan macet, khususnya saat jam-jam masuk kerja.
Kerusakan jalan di depan Perumahan Bukit Sentosa Batam ini memang termasuk parah. Lubang menganga dan lumayan lebar terlihat di sisi kanan dan tengah jalan.
Kondisi tersebut diperparah dengan bertaburnya pasir di sekitar lubang atau jalan rusak. Jika tidak hati-hati atau ngerem mendadak, pemotor bisa tergelincir dan jatuh.
Baca Juga: Truk Roda 10 Kembali Beroperasi, Warga Batam Tuntut Pengembang Nusa Indah Tanggung Jawab Jalan Rusak
"Hampir tiap hari ada saja yang menjadi korban dan kecelakaan di sini. Ada yang karena berusaha menghindari lubang atau ngerem mendadak yang kemudian ditabrak kendaraan lain dari belakang," ungkap Sunardi, seorang penguna jalan.
Selain kecelakaan, kawasan ini juga rawan macet. Apalagi saat jam-jam sibuk, banyak kendaraan yang memberlambat kecepatannya karena adanya kerusakan pada jalan.
Untuk menghindari kecelakaan dan kemacetan, beberapa anggota polisi turun dan membantu mengatur arus lalu lintas.
"Terima kasih kepada anggota polisi yang telah membantu kenyamanan para pengguna jalan," ujar Sundardi.
Baca Juga: 3 Pemotor Kecelakaan di Jalan Berlubang Bukit Sentosa Batam
Jalan rusak di kawasan Perumahan Nusa Indah dan Bukit Sentosa ini sudah beberapa kali makan korban. Selain kedua titik tersebut, jalan rusak yang juga kerap makan korban adalah di antara pintu 4 dan pintu 3 kawasan industri Batamindo.
Pada Minggu, 3 September 2023 siang, ada tiga pemotor yang mengalami kecelakaan di jalan berlubang Bukit Sentosa Batam. Apalagi kondisi jalan licin karena habis gerimis.
Ketiga pemotor itu mengalami luka di bagian lengan, kaki, dan benturan pada bagian kepala. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya, pada Jumat, 1 September 2023, seorang pemotor juga kecelakaan dan terjatuh saat melintasi jalan rusak di dekat Bukit Sentosa.
Kondisi jalan tersebut kerap dikeluhkan warga Tanjungpiayu, karena sangat mengancam keselamatan para pengendara, rawan memicu kecelakaan, dan kemacetan.
Warga mendesak Pemko Batam tidak mengobral izin pembangunan yang mengabaikan dampak lingkungan dan meminta pengembang yang sedang membangun properti di kawasan Nusa Indah bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan.
Ulah pengembang yang mengoperasikan kendaraan berat, seperti truk roda 10 disinyalir menjadi penyebab cepatnya kerusakan Jalan S Parman. Jalan raya ini merupakan akses utama warga Seibeduk menuju kawasan industri Mukakuning dan ke berbagai wilayah di Kota Batam.***
