Nyat Kadir Optimis PGEO Bisa Penuhi Ketersediaan Energi Bersih dan Ramah Lingkungan

- 6 Oktober 2023, 19:59 WIB
Anggota Komisi VI DPR dapil Kepri, Nyat Kadir optimis PGEO bisa memenuhi ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan.
Anggota Komisi VI DPR dapil Kepri, Nyat Kadir optimis PGEO bisa memenuhi ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan. /tangkap layar/pgeo/

KEPRI POST - Anggota Komisi VI DPR RI dapil Kepri, Nyat Kadir optimis pengembangan proyek energi panas bumi oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bisa memenuhi ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan.

Optimisme itu disampaikan Nyat Kadir dalam sosialisasi di Pesona Hotel, Lingga pada Sabtu, 30 September 2023. Sosialisasi mengusung tema "Peran Pertamina Geothermal Energy (PGEO) dalam Proses Transisi Energy Bersih dan Berkelanjutan".

"Saya optimis PGEO bisa mengoptimalkan ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan di Indonsia," ujarnya.

Baca Juga: Pertamina Bakal RUPS, Akankah Dirut Nicke Widyawati Tetap Bertahan?

Dalam sosialisasi itu juga ada pemutaran video profil PGEO dan pengisian survei ke ratusan peserta. Tujuannya untuk mengenalkan PGEO, sekaligus peran perusahaan dalam pemanfaatan proses transisi energi panas bumi yang bersih dan berkelanjutan.

Sebagai mitra komisi VI DPR RI, Nyat Kadir menyebut PGEO adalah perusahaan energi yang berkomitmen pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia. PGEO, jelas Nyat, bagian dari kelompok usaha PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

"PGEO berperan strategis dalam membangun diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi," ujarnya.

Tak hanya itu, Ketua Kelompok Komisi VI (Kapoksi) Fraksi Partai NasDem itu juga menjelaskan bahwa PGEO punya rekam jejak proyek beragam dan maju. Perusahaan ini memiliki kapasitas terpasang sendiri sebesar 672 MW, ditambah 1205 MW dari Kontrak Operasi Bersama (JOC) yang tersebar di 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi menjadi 6 area operasi.  

Baca Juga: Pertamina Mandalika International Circuit Buka Pendaftaran 19 Volunter WSBK , Khusus untuk Warga Lombok NTB

Ke-15 wilayah kerja itu adalah Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali, Gunung Sibayak-Sinabung, dan Sungai Penuh. Kemudian Hululais, Lumut Balai dan Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, dan Seulawah.

Nyat mendesak PGEO melakukan transformasi energi bersih bekerjasama dengan pihak-pihak terkait guna berbagi pengetahuan dan sumber daya dalam mengembangkan industri energi panas bumi yang lebih kuat.

"Kita apresiasi perusahaan anak bangsa menjadi motor penggerak transformasi energi bersih di Indonesia. PGEO memiliki kapasitas yang besar dan jaringan operasi yang luas untuk memasok energi berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujarnya.

Nyat menerangkan, PGEO akan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial dalam pengelolaan proyek energi panas bumi, termasuk melibatkan komunitas lokal dalam pelestarian lingkungan.

Baca Juga: 4 Partai Politik Terkuat di Kepri Pada Pemilu 2019, Raih Kursi DPR RI

PGEO juga diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggantikan sumber energi konvensional. Energi panas bumi yang diproduksi PGEO akan berdampak untuk mengatasi perubahan iklim global dan pengurangan limbah energi.

Bergantinya sumber energi konvensional dengan energi panas bumi, Nyat berharap ke depan akan berdampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global.

Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) itu juga berpesan kepada PGEO untuk terus menjaga keberlanjutan serta mengutamakan tanggung jawab lingkungan dan sosial, menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek energi panas bumi. Fokus perusahaan tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan operasionalnya.

"Melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO terus berupaya menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia," katanya

Selain itu, Nyat Kadir menyebutkan bahwa PGEO telah menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri. Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya guna mendorong inovasi dan pengembangan industri energi panas bumi yang lebih kokoh.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x