Dari Batam, Kemenkes Canangkan Kawasan Bebas Jentik Demam Berdarah

- 30 Juni 2024, 12:30 WIB
Dari Batam, Kemenkes canangkan kawasan bebas jentik demam berdarah.
Dari Batam, Kemenkes canangkan kawasan bebas jentik demam berdarah. /tangkap layar/kemenkes/

KEPRI POST - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) berkomitmen menjadikan Indonesia Bebas Dengue. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan komitmen bersama dan pencanangan Kawasan Bebas Jentik di Wilayah Pelabuhan Batam Centre dalam peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN (ASEAN Dengue Day) 2024 di Batam pada Kamis, 27 Juni 2024.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Yudhi Pramono menegaskan, dengue merupakan masalah bersama yang membutuhkan kerja sama dari semua pihak.

“Melalui Kawasan Bebas Jentik ini, khususnya di wilayah Pelabuhan Batam Centre, saya harap kita sama-sama menjadikan dengue sebagai masalah bersama yang membutuhkan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat,” ujar Yudhi.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2022, RSUD Batam Rawat 333 Pasien Penderita Demam Berdarah

Menurut Yudhi, upaya pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat berjalan efektif apabila melibatkan seluruh elemen, baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat. Hal ini penting untuk mewujudkan Indonesia Bebas Dengue.

Yudhi sangat mengapresiasi sinergi yang telah dilakukan oleh Kota Batam, mulai dari dinas kesehatan provinsi, kota, dan khususnya para petugas juru pemantau jentik (jumantik) yang turut hadir pada pencanangan Kawasan Bebas Jentik. Ia menambahkan, jumantik turut bekerja sama memberantas akar permasalahan DBD, yaitu jentik nyamuk.

Yudi menekankan, upaya pencegahan dengue akan optimal bila setiap gedung atau rumah berperan aktif dan rutin melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus minimal satu minggu sekali. Kegiatan ini meliputi menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air atau sumber air, serta menguburkan, mengumpulkan, atau memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Peran jumantik di Batam sangat aktif dalam upaya pencegahan Dengue. Hal ini dibuktikan dengan penurunan angka kasus DBD di Batam, di saat wilayah lain mengalami peningkatan kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari menjelaskan, terjadi penurunan kasus DBD di Kota Batam sejak 2022. Pada 2022 tercatat sebanyak 902 kasus, kemudian sebanyak 392 kasus pada 2023, dan sebanyak 181 kasus pada 2024.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah