Susu Sumber Protein Hewani Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak

26 Januari 2023, 08:00 WIB
Susu sumber protein hewani bagi tumbuh kembang anak. /tangkap layar//

KEPRI POST - Susu merupakan sumber protein hewani terbaik dan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Meningkatkan konsumsi susu juga dapat mengatasi persoalan stunting yang sat ini masih tinggi prevalensinya di Indonesia.

Tingginya prevalensi stunting ini salah satu penyebabnya karena makan masyarakat yang kurang asupan protein hewani. Susu sangat baik untuk memenuhi kebutuhan asupan protein hewani ini.

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardiansyah, mengatakan bahwa mengonsumsi susu, telur, ikan ataupun daging dapat memenuhi kebutuhan protein hewani.

Pada anak, terutama menjelang usia dua tahun, asupan protein tidak sekadar mencegah stunting, tapi juga untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak. Misalnya, dengan meminum segelas susu dapat memenuhi kebutuhan harian gizi makro.

Baca Juga: Resep Kue Kering Semprit Susu Renyah Irit Bahan Simpel Mudah Cara Membuatnya, Tanpa Mixer, Rasa Kress Enak

Menurut Hardiansyah, persoalan stunting juga dapat diatasi bila masyarakat meningkatkan konsumsi susu.

"Selain bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, susu juga baik bagi imunitas tubuh dan mudah dicerna," ujarnya, Rabu 25 Januari 2023.

Memasuki perayaan Hari Gizi Nasional ke-63 tahun ini, Indonesia masih dihadapkan pada triple burden of malnutrition atau tiga beban malnutrisi. Ketiga beban yang dimaksud adalah stunting, wasting dan overweight.

Mengatasi hal itu, Pemerintah telah melakukan audit kasus stunting guna menemukan penyebab dan solusi penanganannya. Hasilnya, masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan makan masyarakat yang kurang asupan protein hewani.

Baca Juga: 7 Tanda Stres pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardiansyah, menegaskan bahwa asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandung, menjadi salah satu penyebab anak lahir stunting.

“Artinya jangan hanya berpikir tentang kalsium dan mineral, tapi ketika ingin pertumbuhan tulang normal maka perlu juga protein hewani,” jelas Prof. Hardiansyah.

Hardinsyah mengingatkan, berbagai temuan dari hasil penelitian meta analisis telah menyanggah bahwa tidak benar bahwa susu dapat meningkatkan risiko kegemukan atau obesitas.

“Justru, susu dapat menurunkan obesitas dan dapat mencapai tubuh langsing dan berotot,” katanya.

Meski demikian, konsumsi susu pada anak penting untuk diperhatikan mengingat tidak semua susu baik untuk dikonsumsi anak. Susu kental manis misalnya, meskipun masuk ke dalam kategori susu namun susu ini mengandung gula yang tinggi dan sangat sedikit kandungan proteinnya.

Di kesempatan terpisah, Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) DPC Tangerang Selatan, Ari Retno, mengatakan perlunya kerja ekstra dari banyak pihak untuk mencegah kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu untuk anak.

“Apalagi di Tangerang Selatan yang merupakan wilayah sub-urban, jadi perlu perhatian bersama untuk memperbaiki kebiasaan konsumsi kental manis oleh anak. Kita perlu sampaikan bahwa kental manis itu kandungan gulanya hingga 50 persen,” jelas Ari saat memberikan edukasi gizi untuk siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Maleo, Tangerang Selatan.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler