KEPRI POST - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan akan berimbas pada naiknya angka Kemiskinan.
Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi angka kemiskinan akan meningkat hingga 10,5 persen akibat kenaikan harga BBM.
Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan bertambahnya jumlah penduduk miskin disebabkan pemerintah tidak mengimbangi kenaikan tarif BBM dengan jumlah bantuan sosial sebagai kompensasinya.
Baca Juga: Ada 151,68 Ribu Jiwa Masyarakat Miskin, Bagaimana Penanggulangan Kemiskinan di Kepri?
Bansos yang diberikan pemerintah saat ini tidak mencakup masyarakat kelas menengah rentan yang jumlahnya mencapai 81 juta pekerja informal dan 64 juta pelaku UMKM.
"Kelompok ini paling terdampak baik secara langsung maupun tidak. Anggaran tambahan bansos pengalihan subsidi BBM sebebsar 24,17 triliun terlalu kecil sehingga bisa menimbulkan resiko penambahan orang miskin baru," jelasnya, Senin (5/9).
Menurutnya, orang miskin baru di Indonesia akibat kenaikan harga BBM akan mencapai 1 juta hingga 1,3 juta orang.
Baca Juga: Diprediksi! Aksi Demo Kenaikan BBM di Kota Batam Diikuti Puluhan Ribu Demonstran
Dengan kenaikan harga pertalite dari Rp. 7.650 per liter menjadi Rp. 10.000 perliter, maka kelompok menengah rentan terancam menjadi kelompok masyarakat miskin.