Mabes Polri Periksa 32 CCTv dan 6 Ponsel, Komnas HAM Sebut Terjadi Ada Pelanggaran HAM

- 4 Oktober 2022, 07:58 WIB
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya.
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya. /F. GOAL.COM

KEPRI POST - Tim Inafis dan Labfor Mabes Polri saat ini mendalami serta menganalisis 32 titik CCTV di sekitar stadion. Ada juga enam handphone yang sedang diperiksa. Tiga handphone teridentifikasi milik korban dan tiga lainnya masih proses dibuka karena terkunci.

Hal tersebut untuk mencari jawaban siapa sebenarnya yang memerintahkan personel membawa dan menembakkan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya.

Sementara perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tiba di Malang kemarin.

Berdasar pemantauan, ada tindak kekerasan yang melanggar HAM saat terjadi tragedi Kanjuruhan.

"Ada tendangan oknum pihak keamanan kepada suporter. Itu saja sudah dilihat semua orang," kata Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan dan Pemantauan Mohammad Choirul Anam.

Anam sudah melihat rekaman video yang beredar. Termasuk saat asap gas air mata mengepul di tribun sisi selatan. Dia tidak menampik hal itu membuat suasana makin chaos.

"Secara kasatmata dari video yang beredar, seandainya tidak ada gas air mata, mungkin tidak akan ada hiruk pikuk yang terjadi," beber pria asli Malang itu.

Yang jelas, menurut dia, bisa saja ada pelanggaran yang dilakukan pihak keamanan. Terutama soal gas air mata.

"Apakah ada abuse of power yang dilakukan pihak keamanan dengan menembakkan gas air mata? Kalau memakai kekuatan secara berlebihan, itu sampai level mana?" katanya. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah