KEPRI POST - Hasil investigasi yang digelar Komisi Disiplin (Komdis) PSSI didapati temuan di lapangan, bahwa pada saat terjadi kericuhan, banyak pintu keluar masuk stadion saat itu tertutup rapat atau terkunci. Juga didapati banyaknya botol minuman keras (miras) di dalam arena. Hal itulah yang membuat jatuh korban jiwa jadi banyak.
Sebab mau keluar menghindari bentrok atau menjauh dari kepulan asap gas air mata, massa tidak bisa karena terjebak atau terjok tak bisa keluar.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Komdis PSSI Erwinn Tobing. "Seharusnya panitia pelaksana sudah memiliki planning safety saat terjadi chaos di dalam lapangan, minimal pintunya tak dikunci lah," terangnya.
Meski sudah menemukan pelanggaran, Komdis PSSI belum bisa menjatuhkan sanksi. Saat ini Erwin masih menunggu proses investigasi selesai.
Ada banyak ancaman sanksi yang bisa dikenakan terhadap klub berjuluk Singo Edan tersebut. Tapi, kalau sampai harus terdegradasi, Erwin memastikan tidak ada opsi sanksi tersebut.
"Sanksinya bisa saja tidak boleh bermain di kota asalnya. Bisa juga tidak boleh bertanding home dengan penonton. Macam-macam. Kami akan putuskan setelah hasil investigasi keluar," ujarnya mengakhiri. ***