Kuat Dugaan Adanya Penghalang-Halangan Korban oleh Aparat untuk Keluar dari Stadion

- 6 Oktober 2022, 07:05 WIB
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya.
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya. /F. GOAL.COM

KEPRI POST - Koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan seperti YLBHI, LBH Surabaya, LBH Surabaya Pos Malang, Imparsial dan beberapa lembaga masyarakat sipil lainnya terus mengumpulkan data dan informasi terkait insiden Kanjuruhan.

Temuan yang didapat adalah adanya dugaan tindakan represif aparat dan juga upaya menghalangi proses evakuasi korban.

Informasi tersebut didapat dari kesaksian salah satu suporter yang selamat dalam tragedi 1 Oktober Stadion Kanjuruhan.

Menurut salah satu saksi dari suporter, ada upaya menghalang-halangi korban yang berjatuhan untuk mendekati ambulans.

Saat itu, lanjut saksi, banyak korban yang harusnya membutuhkan pertolongan yang cepat. Namun oleh oknum aparat berseragam yang ditengarai dari kesatuan Brimob, justru menghalangi agar tak bisa keluar stadion.

Koordinator LBH Surabaya Pos Malang Daniel Alexander Siagian menyebut adanya perbedaan data jumlah korban di tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya, perbedaan itu menunjukkan jika pihak berwenang tidak cermat dalam menyampaikan data terkait korban. '"Aremania menyebutkan 200 (korban jiwa) lebih, sementara dari kepolisian 127," katanya. ***

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah