Ganjar Ngegas, Singgung Drakor dan KKN di Depan Prabowo-Gibran

- 15 November 2023, 07:30 WIB
Pernyataan lantang disampaikan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyinggung drakor dan KKN di depan Prabowo-Gibran.
Pernyataan lantang disampaikan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyinggung drakor dan KKN di depan Prabowo-Gibran. / ANTARA FOTO/Galih Pradipta/

KEPRI POST - Pernyataan lantang disampaikan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Ia menyinggung banyaknya drama Korea (drakor) hingga arah reformasi yang jauh dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat berpidato usai pengundian nomor urut di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 14 November 2023 malam. Hadir dalam kesempatan itu capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, parpol pengusung, dan relawan.

Menurut Ganjar, drakor-drakor yang belakangan muncul di hadapan publik semestinya tak perlu terjadi di tengah kontestasi politik nasional menjelang Pilpres 2024.

Baca Juga: Pilpres 2024: Anies Nomor Urut 1, Prabowo Nomor 2, Ganjar Nomor 3

"Beberapa hari ini kita sedang disuguhkan drakor yang sangat menarik. Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi," ujarnya.

Ganjar mengatakan bahwa ia mendengarkan banyak pihak dan menangkap hal-hal yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan yang muncul di masyarakat. Ada dari tokoh agama, guru-guru bangsa, seniman, budayawan, jurnalis, hingga aktivis mahasiswa.

"Semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu. Kewajiban kita untuk menjaga. Dan kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di HUT ke-59 Golkar pada 6 November 2023 juga menyinggung banyak drakor, drama, hingga sinetron dalam perpolitikan nasional. Namun, ia tak merinci momen perpolitikan mana yang seperti drakor atau sinetron tersebut.

"Saya melihat akhir-akhir ini, yang kita liat adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya. Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya pertarungan gagasan, pertarungan ide. Bukan pertarungan perasaan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x