Network
KEPRI POST - Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan dukungan untuk capres-cawapres di Pilpres 2024 kepada pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Rekomendasi Ijtima Ulama itu disepakati dalam pembahasan yang berlangsung di kompleks Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor pada Sabtu, 18 November 2023. Mereka selanjutnya menyerahkan rekomendasi itu kepada Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Iya nanti akan kita sampaikan kepada beliau rekomendasi Ijtima Ulama ini," ujar anggota Steering Committee (SC) Ijtima Ulama, Azis Yanuar.
Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan Dialog Bersama Anies dan Ganjar di Lokasi Terpisah, Prabowo Masih Nego
Azis menerangkan, pihaknya masih menunggu balasan dari Habib Rizieq setelah menyerahkan rekomendasi Ijtima Ulama.
Sebagai informasi, terdapat pilar kelompok yang menggelar Ijtima Ulama di Masjid Az-Zikra. Yakni Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama.
Para tokoh dari ketiga kelompok tersebut yang hadir adalah Ketua Majelis Syuro PA 212 Yusuf Martak, Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif, dan Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin.
Alihkan Dukungan dari Prabowo ke Anies Baswedan
Pada Pilpres 2019, PA 212 dan GNPF Ulama juga mengelar Ijtima Ulama yang merekomendasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Saat ini Prabowo maju lagi sebagai capres dan menggandeng cawapres Gibran Rakabuming Raka. Sementara Sandiaga menjadi bagian dari tim pengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dalam Ijtima Ulama menjelang Pilpres 2024, Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan GNPF Ulama hanya mengundang pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Pilpres 2024: Anies Nomor Urut 1, Prabowo Nomor 2, Ganjar Nomor 3
Pasangan nomor urut 1 ini diusung oleh Koalisi Perubahan, yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Anies yang hadir memenuhi undangan dalam sambutannya menegaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila. Dan itu artinya tidak ada kompromi dengan paham-paham komunisme.
"Komitmen kita menjaga Pancasila adalah komitmen yang harga mati. Kita tidak berkompromi dengan yang lain," ujarnya.
Komitmen dalam menjaga Pancasila, lanjut Anies, adalah komitmen dalam menghadapi berbagai ideologi. "Termasuk komunisme yang sering kali dianggap sebagai permasalahan," katanya.***
