Jadi Sekolah Penggerak, Ini 3 Proyek Unggulan di SMPN 56 Batam

27 Juli 2023, 12:30 WIB
Inilah tiga proyek unggulan di SMPN 56 Batam yang menjadi salah satu Sekolah Penggerak di Provinsi Kepri. /tangkap layar/smpn 56/

KEPRI POST - SMPN 56 Batam memiliki tiga proyek unggulan sebagai salah satu Sekolah Penggerak di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Program ini merupakan salah satu bentuk pengembangan hasil belajar siswa secara holistik guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Kepala SMPN 56 Batam, Nurhayati mengatakan bahwa sekolah ini merupakan Sekolah Penggerak angkatan kedua. Dalam rangka mengembangkan potensi para siswa agar lebih mandiri serta memberikan inovasi, sekolah mencanangkan tiga proyek berbasis kreativitas.

Ketiga proyek unggulan di SMPN 56 Batam dalam program Sekolah Penggerak itu adalah membatik, kursi ecobrick, dan majalah digital. Ecobrick atau lebih dikenal dengan bottle brick atau eco ladrillo adalah botol plastik yang terbuat dari limbah non-biological.

Baca Juga: Ini 10 SMPN dan SMPS Terbaik di Tanjungpinang Berdasarkan Penilaian Kemendikbud

"Pembuatan ecobrick ini dimulai dengan menyiapkan sampah plastik yang banyak, lalu dimasukkan ke dalam botol plastik dengan ukuran yang sama besar," ujarnya, Rabu 26 Juli 2023.

Nurhayati mencontohkan, untuk botol berukuran 1,5 liter membutuhkan 19 botol bekas dan sampah plastik hingga 13 kilogram. Keperluan sampah-sampah plastik ini adalah untuk membuat satu kursi ecobrick, di samping kebutuhan lainnya seperti busa dan kain penutup.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa dalam mengolah sampah plastik menjadi benda yang memiliki nilai lebih dan bermanfaat," katanya.

Sementara itu untuk membikin majalah digital, sekolah ini meluncurkan majalah GEMA 56 untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta siswa dalam berliterasi. Majalah ini sudah terdaftar di Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Baca Juga: SMPN 9 Pulau Penyengat Tanjungpinang Jadi Pilot Project Program Sekolah Penggerak di Kepri

Menurut Nurhayati, literasi tidak hanya membaca saja, namun juga kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi, membaca, berbicara, menyimak, dan membuat tulisan.

Nurhayati memiliki alasan tersendiri kenapa harus membuat majalah digital. Di antaranya karena ingin menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan sebagai wadah bagi para siswa untuk belajar dan mengasah kemampuan menulis.

"Siswa kami sudah ada yang punya karya cerpen dengan penilaian terbaik di tingkat nasional. Dari 12 tulisan, 9 tulisan di antaranya menjadi pemenang," katanya.

Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, mengapresiasi hasil karya para siswa SMP Negeri 56 Batam yang keren dan tak kalah dengan buatan pabrik.

"Ini sangat keren dan tidak kalah dengan kursi buatan pabrik. Melihat dari fisiknya, tidak tampak jika bahannya berasal dari sampah plastik," katanay.

Selain membikin kursi ecobrick dan majalah digital, sekolah juga membuat program membatik dengan mengembangkan tiga motif batik berdasarkan kearifan lokal. Ketiga motif itu adalah Kerang Kipas, Motif Siput Mata Lembu, dan Motif Gonggong.

"Di tahun kedua sebagai Sekolah Penggerak, SMPN 56 Batam akan membuat buku audio book bagi anak-anak untuk mengunggah materi pelajaran melalui link. Tujuannya untuk mengurangi siswa membeli buku paket," kata Nurhayati.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler