Startup Singapura ini Keok di Indonesia, Tak Kuat Hadapi Kerasnya Persaingan

11 Agustus 2022, 17:10 WIB
/yanalya/freepik

KEPRI POST - Kerasnya persaingan startup atau usaha rintisan di Indonesia turut dirasakan oleh startup asal singapura.Ternyata tidak selamanya startup asal singapura dapat bersaing dan eksis merajai pasar Indonesia.

Dilansir Kepri Post dari Jurnal Urgensi Regulasi Khusus tentang Perusahaan Rintisan (Startup) dalam Rangka Pengembangan Ekosistem Perusahaan Rintisan di Indonesia, pengalaman itu dialami oleh perusahaan rintisan asal Singapura yang pernah beroperasi di Indonesia, yaitu Abraresto atau Abratable.

Baca Juga: 5 Tahapan Wajib Yang Harus Dilewati Founder Startup, Kamu Sudah Sampai Mana?

Pada awalnya, perusahaan tersebut menerima pendanaan senilai USD 1,5 juta atau setara dengan Rp 18 miliar dari investor Indonesia yang dialokasikan untuk mewujudkan pembangunan jangka panjang di Indonesia.

Alhasil, layanan Abraresto atau Abratable berhasil masuk ke Jakarta, Bandung, dan Bali untuk mengoptimalkan layanan dengan meluncurkan aplikasinya serta menambahkan fitur unggulan demi pertumbuhan pengguna yang signifikan.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Bidang Startup di Indonesia Beserta Contohnya

Akan tetapi, sangat disayangkan Itulah tantangan yang harus dihadapi startup atau perusahaan rintisan di Indonesia agar dapat terus eksis dan berkembang.

Abraresto atau Abratable harus menghentikan layanan mereka secara permanen lantaran
kesepakatan pendanaan telah berakhir pada Agustus 2015, dan upaya mereka untuk mengumpulkan dana lain pun gagal.

Tidak hanya itu, kegagalan Abraresto dan Abratable dari segi eksternal juga disebabkan oleh ketatnya persaingan dengan Zomato, perusahaan rintisan di bidang serupa, dengan investasi yang lebih besar.

Baca Juga: 4 Fakta Budaya Kerja di Startup dan Perusahaan Teknologi

Dari kedua fenomena kegagalan perusahaan rintisan tersebut maka dapat dikatakan bahwa pendanaan memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan rintisan.

Namun di satu sisi hal itu juga merupakan kendala yang umum dihadapi oleh perusahaan rintisan, terutama di Indonesia.***

Editor: Danisa

Tags

Terkini

Terpopuler