Network
KEPRI POST – Authophobia atau monophobia bisa diartikan sebagai perasaan cemas atau takut yang berlebihan yang dirasakan oleh seseorang saat sedang sendiri. Bukan hanya sendiri secara fisik, tidak jarang juga rasa takut ini muncul ketika penderitanya merasa diabaikan.
Dalam kondisi yang serius, penderita autophobia perlu pendampingan khusus. Namun ada pula yang yang hanya membutuhkan orang lain yang berada dalam satu ruangan yang sama atau di dalam rumah agar tidak merasakan sendirian.
Autophobia ini termasuk dalam jenis fobia yang spesifik. Ada beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kondisi ini, yaitu:
1. Traumatis
Baca Juga: Antisipasi Serangan Jantung Akibat Jantung Koroner, Kenali Faktor Resikonya
Pengalaman trauma yang dialami saat masih usia anak-anak bisa menjadi pemicunya. Pengalaman tersebut bisa berupa kematian dari orang terdekat, perceraian orang tua atau sering diabaikan oleh orang. Rasa trauma ini bisa membekas di dalam pikiran dan terbawa hingga beranjak dewasa.
2. Gangguan kepribadian
Gangguan kebpribadia bisa menjadi salah satu pemicu autophobia. Misalnya,orang yang memiliki gangguan kepribadian sangat takut jika ditinggal atau mengalami penolakan. Hal tersebut dapat membuat perasaan tidak berdaya dan tidak mampu sering muncul ketika penderitanya sedang sendirian.
3. Cemas
Baca Juga: 6 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Nonton Film Anime Suzume No Tojimari di Bioskop
Cemas secara berlebihan terhadap situasi tertentu, seperti takut memikirkan masa depan atau cemas akan kematian. Orang yang mengalami gangguan ini memiliki kecenderungan mengalami autophobia karena pikiran tersebut sering muncul saat sendiri.
4. Faktor genetic
Kecenderungan takut dan cemas berlebihan dapat diwariskan dari orang tua.Karena selama hidup, manusia akan belajar dari orang-orang yang ada disekitarnya. Saat melihat anggota keluarganya memiliki ketakutan terhadap sesuatu, seperti saat sedang sendiri, tanpa disadari anggota keluarga lainnya bisa mengembangkan rasa takut yang sama.
5. Faktor biologis
Autophobia juga bisa disebabkan oleh faktor biologis pada sistem saraf yang ada di otak. Saat sedang ada ancaman, otak akan secara alami membantu tubuh untuk menghindari diri dari malapetaka, misalnya dengan meningkatkan denyut jantung dan kontraksi pada otot guna menyiapkan tubuh untuk berlari.
Nah, situasi tertentu yang sebenarnya aman dan tidak bahaya bisa saja dianggap sebagai suatu ancaman oleh sebagian orang saat sedang sendiri hingga akhirnya memicu kecemasan yang berlebih. Namun tidak perlu khawatir jika kalian merasa gejala autophobia dan jangan pernah ragu untuk mencari bantuan psikolog atau psikiater.***
