Network
KEPRI POST - Meta telah meluncurkan platform percakapan berbasis teks bernama Threads pada tanggal 6 Juli, dan kabar tersebut dengan cepat menyebar. Pengguna mulai mengunduh aplikasi ini karena rasa ingin tahu, dan dalam beberapa jam, aplikasi tersebut telah berhasil mencuri perhatian pengguna.
Dalam postingan di Threads, CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa aplikasi ini berhasil mendapatkan lebih dari 100 juta pendaftaran dalam waktu 5 hari tanpa adanya promosi.
Sebagian besar pengguna yang bergabung datang secara organik, meskipun perusahaan ini belum melakukan promosi resmi untuk platform media sosial baru mereka.
Baca Juga: Batam Trending di Twitter, Jadi Pilihan Kunjungan Taehyung BTS Selain Bali
Salah satu pengguna merespons postingan Zuckerberg dengan menulis, "Secara sederhana, Anda telah menciptakan platform yang tidak mendorong konten alt-right, ujaran kebencian, dan penyebaran disinformasi tentang isu-isu penting seperti perubahan iklim - teruslah melangkah ke arah ini karena orang-orang menyukainya."
Threads sebagai Pengganti Twitter
Threads diluncurkan pada saat Twitter memperkenalkan beberapa perubahan besar, seperti membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat oleh pengguna setiap harinya, membatasi akses bagi mereka yang tidak memiliki akun untuk melihat tweet, dan perubahan lainnya.
Perubahan-perubahan tersebut menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pengguna, sehingga orang-orang mulai mencari alternatif. Bahkan, platform Bluesky yang didukung oleh Jack Dorsey juga mengalami peningkatan pengguna secara tiba-tiba.
Namun, terkait dengan Threads, CEO Instagram Adam Mosseri menegaskan bahwa platform baru ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti Twitter.
Baca Juga: Elon Musk Bakal Berhentikan Lebih Banyak Karyawan Twitter, Sasar Tim Penjualan
