TTG Unggulan Batam Bawa Kepri Juara 2 Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara 2022

19 Oktober 2022, 20:08 WIB
TTG Unggulan Batam bawa Kepri Juara 2 Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara 2022, /Tangkap layar/TTG/

KEPRI POST - Teknologi Tepat Guna (TTG) hasil karya Sujiyanto dari Kota Batam membawa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meraih juara 2 Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara 2022.

Dalam kategori TTG Unggulan, karya dari utusan Batam yang mewakili Kepri kalah dengan karya utusan dari Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Lewat karya Heri Irawan dan Yuli Sunaryo, Lampung berhasil meraih juara 1 Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara 2022 untuk kategori tersebut.

Namun karya utusan Kepri dari Batam unggul dibanding dari Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara yang meraih juara 3 Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara 2022 kategori TTG Unggulan. Kemudian juara harapan diraih oleh utusan dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Baca Juga: Inovasi Warga Batam Bawa Kepri Masuk 5 Besar Lomba TTG Nasional 2022

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar lomba TTG Nusantara 2022 dengan tiga kategori. Yakni kategori Inovasi TTG, TTG Unggulan, dan Posyantek.

Untuk kategori TTG Unggulan, terdapat lima provinsi yang masuk nominator. Di antaranya Provinsi Lampung, Kepri, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, dan Aceh.

Dari kelima provinsi tersebut, Kepri berhasil meraih penghargaan sebagai juara 2 melalui karya Sujiyanto dari Batam yang berjudul 'Teknologi Bioflok Ramah Lingkungan'.

Baca Juga: Daftar 10 Besar MTQ Nasional 2022 di Kalsel, Sumsel dan Aceh Seperingkat

Pada Lomba TTG tingkat Provinsi Kepri, karya inovator dari Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam tersebut berhasil meraih juara 1 dan mengantarkannya mewakili Kepri di tingkat nasional.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kemendes PDTT Ivanovich Agusta mengatakan, TTG menjadikan desa menatap masa depan dengan lebih optimistis.

"Inovasi teknologi tepat guna selalu bertindak sebagai pegas, yang membuat negara, daerah, dan desa melompat lebih jauh, membuat masa depan lebih optimistis," ujarnya di Cirebon, Rabu 19 Oktober 2022.

Baca Juga: PT Sindo Megah Lestari Batam Buka Lowongan Kerja SMA dan SMK untuk Operator

Ia menerangkan, saat ini desa telah berhasil mengubah kurva difusi inovasi. Proyek inovasi desa sepanjang 2017 hingga 2018 berhasil mengompilasi lebih dari 20 ribu desa penghasil inovasi atau 29 persen dari populasi desa Nusantara.

"Kenyataan di lapangan, pastilah jumlahnya lebih dari itu," katanya.

Menurut Ivavonich, kini desa sudah berhasil membuka ruang inovasi lebih luas, yaitu menguatkan ekosistem inovasi desa.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengatakan bahwa Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara sejatinya mempertemukan inventor dengan pasar.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler