Partisipasi Pemilih Pemilu 2024 di Bintan 83,5% Lampaui Target Nasional

6 Maret 2024, 20:00 WIB
Tingkat partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Bintan tembus 83,5 persen, melampaui target nasional sebanyak 81 persen. /tangkap layar/pemilu/

KEPRI POST - Angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tembus 83,5%. Angka tersebut melampaui target nasional sebesar 81%.

Ketua KPU Bintan, Haris Daulay mengatakan, terdapat 123.355 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Sementara yang menggunakan hak pilih sebanyak 104.689 orang.

"Selebihnya ada sekitar 20.666 orang yang tidak memilih," ujarnya, Rabu, 6 Maret 2023.

Baca Juga: Pemilu 2024, Kota Batam Targetkan Partisipasi Pemilih 90 Persen, Pemilu 2019 Tembus 84,36 Persen

Haris menjelaskan, dari lima jenis surat suara pada Pemilu 2024, angka partisipasi pemilih tertinggi terdapat pada pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres). Tingkat partisipasi pemilihnya mencapai 84,88%.

"Angka partisipasi pemilih Bintan pada pemilu tahun ini tergolong tinggi, melebihi target nasional sebesar 81%," jelasnya.

Haris mengapresiasi antusias masyarakat yang menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS pada tanggal 14 Februari 2024. Padahal pada hari tersebut curah hujan lumayan tinggi, sejak pagi hingga siang hari.

"Antusiasme pemilih yang tinggi juga menandakan keberhasilan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Bintan," katanya.

Baca Juga: Partisipasi Pemilih di Kota Batam Tertinggi Pada Pemilu 2019, Jadi Tantangan di Pemilu 2024

Faktor yang Menyebabkan Meningkatnya Partisipasi Pemilih

Haris mengungkapkan sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya partisipasi pemilih di Kabupaten Bintan.

Di antaranya tidak terlepas dari upaya sosialisasi ajakan memilih yang dilakukan KPU, mulai dari melalui sarana sosial media, hingga turun langsung ke sekolah-sekolah guna menggaet pemilih pemula.

Di samping itu, ada juga peran serta pemerintah daerah, kepolisian, TNI dan semua stakeholder terkait yang ikut mengimbau masyarakat agar tidak golput.

Demikian pula dengan peserta Pemilu atau calon legislatif yang aktif turun ke masyarakat untuk kampanye, sekaligus mengajak masyarakat mencoblos ke TPS.

Hal inilah yang membuat masyarakat antusias datang ke TPS untuk memilih calon pilihan mereka.

"Biasanya yang tidak datang ke TPS itu karean tidak punya calon pilihan," ungkapnya.

Terkait dengan adanya 20.666 pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, Haris menilai hal itu karena pemilih apatis atau tidak peduli dengan Pemilu.

Selain itu juga karena kurangnya pemahaman tentang pemilu serta terkendala jarak hingga membuat pemilih enggan datang ke TPS.

"Kami juga kesulitan untuk melakukan sosialisasi ke pemilih apatis," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler