Network
KEPRI POST - Sudah empat hari warga di kawasan Nagoya, Baloi, Jodoh, hingga Bengkong mengeluhkan air Batam mati. Kondisi ini diperparah dengan sulitnya warga menghubungi call center untuk meminta bantuan air bersih melalui mobil tangki.
Bukan kali ini saja air Batam mati yang berdampak pada kerugian warga ataupun pelanggan, baik secara materiil dan inmateriil. Pelanggan rumah tangga hingga pelaku usaha sangat terdampak akibat terganggunya pasokan air bersih.
"Call centernya juga tak bisa dihubungi, sibuk terus, sudah emapt hari tak ada air," keluh Uba, warga Bengkong.
Baca Juga: Grand Batam Mall Kebanjiran, Karyawan Kalang Kabut Kuras Air
Warga mengaku sangat kecewa dengan pelayanan air bersih di Batam yang kerap mengalami gangguan. Mereka menyoroti kinerja Air Batam Hilir yang terkesan tidak mengantisipasi dan berbenah dari permasalahan-permasalahan sebelumnya.
"Sebagai pelanggan, tentunya kami sangat dirugikan dengan buruknya layanan air bersih di Batam. Karena permasalahan yang sama seperti terus terulang," ujarnya.
Akibat air mati, warga terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Sebagian warga terpaksa harus mengantre dan mendatangi lokasi yang jauh untuk mendapatkan air.
Baca Juga: Sagulung dan Batuaji Alami Gangguan Air Bersih, Ini Kata Air Batam Hilir
Kebocoran Pipa
Terhentinya pasokan air di Batam tersebut akibat terjadi kebocoran pipa di Simpang Baloi atau Simpang Indomobil, Lubuk Baja, Kota Batam pada Kamis, 30 November 2023 malam.
Kebocoran pipa itu disebabkan adanya pipa yang patah akibat tertimpa alat berat yang tumbang dari atas bukit dan menghantam dua pipa saluran air yang ada di bawahnya.
Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano mengaku langsung menurunkan tim, begitu mendapatkan informasi ada pipa saluran air yang patah.
"Setelah mendapatkan informasi pipa patah, kami langsung datang ke lokasi," katanya kepada media, Jumat 1 Desember 2023.
Di antara wilayah yang terdampak pasokan air bersih adalah kawasan Baloi Center, Kampung Utama, Pelita, Seraya, Nagoya, Jodoh, Tanjung Sengkuang, Batu Merah, Batu Ampar, Sei Panas, hingga Bengkong dan sekitarnya.
Melalui akun resmi Instagram, Air Batam Hilir menyampaikan daerah terdampak akibat kebocoran pipa tersebut. Mereka menyebutkan bahwa proses perbaikan pipa masih terus berlangsung.
"Perlu dilakukan relokasi pipa di lokasi sehingga estimasi pekerjaan membutuhkan waktu tambahan," tulis Air Batam Hilir di akun media sosial.
Untuk warga yang terdampak, Air Batam Hilir menyiagakan mobil tangki air bersih untuk pelanggan yang mengalami gangguan suplai air hingga 1×24 jam.
Namun persoalannya, warga kesulitan untuk mendapatkan fasilitas air bersih dari mobil tangki, karena call center sulit dihubungi selama empat hari air Batam mati.***
