KPPU Selidiki Dugaan Kartel di Balik Mahalnya Tiket Ferry Batam Singapura

- 27 Juni 2022, 07:15 WIB
Terminal Ferry Internasional Batam Center melayani pelayaran Batam Singapura atau Malaysia.
Terminal Ferry Internasional Batam Center melayani pelayaran Batam Singapura atau Malaysia. /Facebook/Terminal Ferry Batam Center

KEPRI POST - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Medan menyelidiki aroma kartel dan monopoli di balik mahalnya tiket Ferry Batam Singapura.

Dugaan yang sama juga terjadi pada tarif tiket penerbangan dari dan ke Bandara Kualanamu, Medan.

Kepala Kanwil KPPU Medan Ridho Pamungkas mengungkap dugaan tersebut, meski Lion Grup dan Air Asia beralasan mahalnya tiket karena kenaikan harga avtur.

KPPU terus menyelidiki dugaan kartel dalam penetapan tarif penerbangan itu, termasuk dengan mahalnya tiket Ferry yang melayani pelayaran Batam Singapura.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Adha, Belajar dari Kesabaran dan Keikhlasan Nabi Ibrahim

"Kartel adalah kesepakatan antaroperator untuk sama-sama menaikkan harga agar memaksimalkan keuntungan. Perilaku kartel jelas dilarang, sehingga harus dihentikan," katanya, dikutip kepripost.com dari berita Antara, Minggu 26 Juni 2022.

Ridho menjelaskan, dugaan kartel di balik mahalnya tiket Ferry Batam Singapura adalah adanya indikasi kesepakatan di antara operator. Salah satunya mengacu pernyataan seorang manajer operator ferry bahwa selama ini pihaknya memang menggunakan BBM yang dibeli dari Singapura.

Alasan itu yang akhirnya menjadi dasar kesepakatan antara operator untuk menaikkan harga tiket Ferry Batam Singapura guna menutupi biaya operasional.

Meski sudah ada kesepakatan untuk menurunkan harga tiket Ferry Batam Singapura dari Rp800 ribu menjadi Rp700 ribu, Ridho menilai tarif tersebut masih mahal. Selain itu, bisa jadi penetapan tarif tersebut merupakan hasil kesepakatan sepihak oleh operator.

Baca Juga: Dua Pejalan Kaki Meninggal Dunia di PGN Barelang, Kanit Laka: Ditabrak Mobil Ertiga

Menurut Ridho, konsumen akan membayar harga jasa jauh di atas harga kompetitif akibat dampak dari kartel. Hal ini bisa menyebabkan masyarakat berpikir ulang untuk melakukan perjalanan, baik untuk bisnis maupun wisata.

"Kondisi ini tentunya akan berdampak cukup signifikan bagi pemulihan ekonomi Sumut maupun Batam usai pandemi Covid-19," katanya.

Sebelumnya, para operator akhirnya menurunkan harga tiket Ferry Batam Singapura dari Rp800 ribu menjadi Rp700 ribu.

Penurunan harga tiket itu dilakukan setelah Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyurati para operator untuk menyesuaikan harga tiket ferry. Surat itu dilayangkan kepada empat operator ferry, yakni Majestic, Batam Fast, Horizon, dan Sindo.***

Editor: Zaki Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x