Naskah Khutbah Idul Adha, Belajar dari Kesabaran dan Keikhlasan Nabi Ibrahim

- 26 Juni 2022, 21:31 WIB
Naskah khutbah Idul Adha
Naskah khutbah Idul Adha /Ilustrasi Masjid Agung Batam

KEPRI POST - Idul Adha mengajarkan kepada kita untuk berpikir positif atas ujian yang diberikan Allah SWT.

Berkaca pada hikmah perjalanan para nabi, ternyata merekalah yang paling berat ujiannya.

Namun semua itu dijalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, sehingga mendapat balasan pahala dan kemuliaan.

Kesabaran dan keikhlasan itu salah satunya ditunjukkan Nabi Ibrahim saat mendapat perintah menyembelih Nabi Ismail, putranya yang sangat dicintainya.

Baca Juga: Falsafah Hidup Orang Minangkabau, Mutiara Peradaban Bangsa

Nabi Ibrahim dengan sabar dan ikhlas menuruti perintah Allah SWT untuk mengurbankan miliknya yang sangat dicintai, Ismail, yang kemudian ditebus oleh Allah SWT dengan seekor domba.  

Peristiwa inilah yang kemudian menjadi dasar diperintahkannya ibadah kurban pada hari raya Idul Adha.

Berikut naskah khutbah Idul Adha 2022 selengkapnya, dikutip kepripost.com dari laman Pesantren Lirboyo:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللّه أكبر 1     اَللّه أكبر 2      اَللّه أكبر 3     اَللّه أكبر 4     اَللّه أكبر 5     اَللّه أكبر 6     اَللّه أكبر 7     اَللّه أكبر 8     اَللّه أكبر 9

الْحَمْدُ لِلّهِ أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى نِعَمِهِ الَّتِي لَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصَى, وَأَشْكُرُهُ عَلَى عَطَائِهِ وَفَضِيلَتِهِ لَا تَبْرَى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, شَهَادَةً تُنجِي قَائِلَهَا مِنْ نَارِ اللَّظَّى. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه النَّبِيُّ المُصْطَفَى, اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِي الفَضلِ وَالنُّهَى.

أَمَّا بَعْدُ. فَيَآ أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ, وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأنتُمْ مُسْلِمُونَ.
وَاعْلَمُوا أَنَّ يَومَكُم هذَا يَومُ عِيدٍ وَسُرُورٍ وَيَومُ بَهْجَةٍ وَ حُبُورٍ, عَظَّمَ اللهُ قَدْرَهُ وَشَرَّفَهُ .
هذَا يَوْمُ ابْتَلَى اللهُ إِبْرَاهِيمَ الخَلِيلَ, حَيثُ أَمَرَهُ بِذَبْحِ إسْمَاعِيلَ, فَامْتَثَلَ أَمْرَ رَبِّهِ طَائِعًا وَخَرَجَ بِابْنِهِ مُسَارِعًا, فَلَمَّا أْسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمَ, قَدْ صَدَّقتَ الرُّؤْيآ إِنَّا كَذلِكَ نَجْزِي المُحْسِنِينَ, إِنَّ هذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ. وَجَاءَ جِبْرِيلُ مِنَ الْجَنَّةِ بِالْكَبْشِ الَّذِي قَرَّبَهُ هَابِيلُ, فَذَبَحَهُ إبْرَاهِيمُ الخَلِيلُ فِدَآءَ وَلَدِهِ إسْمَاعِيلَ

Hadirin jama'ah salat Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita menyampaikan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan pertolongan-Nya kepada kita, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat yang penuh barokah ini untuk memperoleh ridho Allah SWT.

Hari ini adalah hari raya Idul Adha. Hari di mana Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur’an dengan nama hari yang sangat agung. Kalimat-kalimat takbir berkumandang di setiap sudut. Mulai dari masjid, mushola, di jalan, maupun di tempat yang lain, baik oleh laki-laki, perempuan, tua, muda, ataupun anak- anak.

Mereka mengumandangkan kalimat-kalimat takbir seraya bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT. Terlebih dalam menyikapi kondisi dunia yang baru saja mengalami pandemi Covid-19, di mana segala aspek sedang mengalami kemerosotan, tidak terkecuali masalah ekonomi, sehingga berimbas pada mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.  

Idul Adha merupakan salah satu hari raya umat Islam yang di dalamnya menyimpan peristiwa bersejarah dalam peradaban kehidupan di muka bumi. Peristiwa tersebut kemudian diabadikan sebagai ritual ibadah yang identik dengan hari raya Idul Adha, yakni ibadah Kurban dan ibadah Haji. Kedua ibadah ini mengandung hikmah tentang kesabaran, tawakal, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Kaum muslimin-muslimat rahimakumullah,,,

Ibadah Kurban adalah sebuah ritual ibadah yang bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS, berawal dari sebuah mimpi. Dalam mimpinya, Beliau diperintahkan untuk menyembelih sang buah hati Nabi Ismail AS. Ketaatan dan ketakwaan menggerakkan Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah Allah SWT, seraya pasrah atas takdir Allah SWT. Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam Al-Qur’anul Karim:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; InsyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat: 102).

Atas kepatuhan dan kesunggguhan Nabi Ibrahim AS, Allah SWT pun menampakkan sifat rahmat-Nya kepada Nabi Ibrahim AS. Di kala keduanya berserah diri dan Nabi Ibrahim membaringkan putranya Ismail di atas pelipisnya, lalu meletakkan pisau di atas lehernya, Allah SWT mendatangkan seekor domba jantan dari surga sebagai tebusan dari putranya yang akan disembelih. Allah memuji Nabi ibrahim AS atas kesungguhan dan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ  قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan Kami panggil dia, “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, “sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Assaffat: 104- 105).

Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah dalam rangka mengingatkan kita semua kepada tujuan hidup di dunia ini, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Hadirin jama'ah salat Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT

Ibadah selanjutnya yang identik dengan hari raya Idul Adha adalah melaksanakan ibadah Haji di tanah suci. Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima dan diwajibkan atas setiap muslim yang mampu. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ  

Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran: 97).

Mampu melaksanakan ibadah Haji yang merupakan rukun Islam kelima ini mengajarkan kita untuk mengorbankan harta yang kita miliki sebagai bentuk syukur atas nikmat harta dan kesehatan yang diberikan Allah SWT dan dalam rangka mendekatkan diri kapada Allah SWT. Kesiapan kita dalam mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah SWT di Baitullah sekaligus mengajarkan kita untuk menjauhi sifat kikir dan kecintaan terhadap kekayaaan materi.

Pengorbanan kita dalam berhaji memberi hikmah untuk tidak membangga–banggakan diri dengan harta yang kita miliki. Sebab pada dasarnya semua itu adalah titipan dari Allah SWT yang seharusnya kita syukuri dan digunakan dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hadirin yang berbahagia,,,

Marilah kita ambil hikmah dari peristiwa di atas sebagai bentuk pelajaran dalam meningkatkan kesabaran, ,ketaatan dan ketakwaan dalam penghambaan diri kepada Allah SWT. Sebab Allah SWT akan selalu bersama dengan orang-orang yang sabar, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi:

 وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya : Bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal: 46)

Ibadah kurban yang dilakukan pada tahun ini sangat bermakna. Masayarakat ekonomi ke bawah sangat merasakan dampak pandemi ini. Mereka yang kehilangan mata pencaharian begitu sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adanya kurban memberikan pelajaran sosial tentang arti berbagi kepada yang membutuhkan serta mengingatkan bahwa harta yang ada pada diri kita ini hakikatnya adalah sebuah titipan yang di dalamnya terdapat hak orang lain.

Hadirin yang berbahagia,,,

Sebagai umat yang memegang bendera Islam, mari kita sama-sama menjalankan perintah tersebut dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.

Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga bisa menyegarkan jiwa kita dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta menjadi bahan renungan kita dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ.  
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ, إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ
 بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ فَاستَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَحِيمُ


Khutbah II


اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِصْلَاحِ، وَحَثَّنَا عَلَى الصَّلَاحِ، وَبَيَّنَ لَنَا سُبُلَ الْفَلَاحِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ. إنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى فِيْهِ بِمَلَائِكَتِهِ، فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. وقالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً. اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ. اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا مَرِيْضًا إِلَّا شَفَيْتَهُ وَعَافِيَتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا إِلَّا قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا لَنَا يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ، وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ، وَسُوْءَ الفِتَنِ ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا إنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَكْبَرُ

 ***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x